Kurangi Sampah Plastik, Gunakan Dhekon Untuk Wadah Daging Kurban

07 Juni 2025
SLAMET SUPRIYONO.. S.SI
Dibaca 26 Kali
Kurangi Sampah Plastik, Gunakan Dhekon Untuk Wadah Daging Kurban

Sendangsari (7/6/2025)- Warga Padukuhan Kroco di Sendangsari, Kulon Progo, Yogyakarta, memiliki tradisi unik dalam membungkus daging kurban menggunakan "dhekon" (anyaman daun kelapa) sebagai wadah. Dhekon ini merupakan bagian dari upaya melestarikan lingkungan dan juga tradisi kuno yang digunakan untuk wadah berkat atau nasi saat kenduri.

Sudah sejak tahun 2019 penggunaan dhekon untuk wadah daging kurban yang kapanye ini diawali di Masjid Al Azhar Padukuhan Kroco. Senada dengan himbuan pemerintah sempat gencar mensosialisasikan pengurangan penggunaan kantong plastik dalam pendistribusian daging kurban. Tujuan dari kampanye ini ialah mengurangi limbah sampah plastik yang biasanya meningkat pada masa Iduladha.

Setidaknya sudah sejak enam tahun terakhir, proses pendistribusian daging kurban di tempat tersebut bersih dari penggunaan kantong plastik. Selain sebagai upaya pencegahan pencemaran lingkungan, penggunaan dekon atau sarangan ini bertujuan untuk melestarikan peninggalan leluhur.

 

Ada tiga Masjid di Padukuhan Kroco yang tahun ini menggunakan dhekon, yakni masjid Al Azhar, Masjid Al Fatah dan Masjid Al Hidayah, sedangkan satu Masjid yaitu Masjid Al Ihasan menggunakan besek.

"Dekon atau sarangan ini zaman dulu digunakan leluhur untuk dijadikan wadah nasi berkat kenduri. Namun semenjak adanya besek dan kardus karton serta kantong plastik, dekon berangsur menghilang. Kami coba melestarikannya lagi," kata Pengurus Jejaring Pengelola Sampah Mandiri Kulon Progo sekaligus Danarta Kalurahan Sendangsari, Sugiyanto.

Selama penggunaan dekon atau sarangan untuk pendistribusian daging kurban, lanjut Sugiyanto, tak pernah merasa keberatan. Warga justru mendukung upaya panitia kurban dan pemerintah kalurahan untuk menekan limbah anorganik seperti kantong plastik.

Dukuh Kroco, Slamet Supriyono mengatakan bila kali ini, di Masjid Al-Azhar terdapat satu ekor sapi dan 5 ekor kambing yang akan disembelih. Hewan kurban tersebut merupakan pemberian dari 13 sohibul kurban yang akan didistribusikan untuk 300-an kepala keluarga (KK) di wilayah setempat.

"Kami memang berupaya konsisten untuk menggunakan bahan organik dalam pendistribusian daging kurban. Ini upaya kami untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kebetulan di wilayah sini memang masih banyak pohon kelapa dan pohon jati," kata Slamet.

Pengurangan penggunaan sampah plastik dikuatkan juga dengan Surat Edaran Lurah Sendangsari Nomor 140/166, tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tanpa Plastik.

Dengan adanya Surat Edaran tersebut menurut pantaun kami dari tim SID Sendangsari tidak ditemukan penggunaan plastik kresek untuk pendistribusian daging kurban ke Masyarakat, kebanyak panitia menggunakan dhekon, daun jati, atau besek. (da)