Penggunaan Bahasa Jawa

31 Desember 2020
CRSendangsari
Dibaca 341 Kali

Penggunaan Bahasa Jawa

Pergaulan

Kegunaan bahasa Jawa khususnya bahasa jawa krama dalam pergaulan jarang dilakukan oleh masyarakat terutama generasi anak muda karena anak muda sekarang sudah mengikuti zaman modern. Bahasa jawa ini harus di edukasikan kembali kepada anak-anak khususnya Desa sendangsari agak bahasa masih tetap lestari di era perkembangan zaman modern. Untuk berkomunikasi dalam masyarakat biasanya menggunakan bahasa Jawa ngoko. bahasa jawa ngoko ini digunakan ketika berinteraksi dengan sebaya atau orang yang sudah akrab. Menggunakan bahasa Jawa ngoko ini dilarang ketika berinteraksi dengan orang yang dihormati dan lebih tua.

---

Keluarga

Hanya keluarga tertentu yang masih menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Untuk keluarga yang masih memegang erat unggah ungguh akan menerapkan bahasa Jawa Krama ketika berinteraksi dalam keluarga terlebih ketika berkomunikasi dengan orang tua. Bahasa Jawa Krama digunakan untuk menunjukkan penghormatan dan kesopanan diri kita kepada lawan bicara yang lebih tua atau kedudukannya di atas kita.

---

Upacara Adat dan Tradisi

Dalam upacara adat dan tradisi Desa Sendangsari, masyarakat masih mempertahankan bahasa Jawa untuk prosesi adat. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa Krama Inggil. Dalam tingkatan bahasa Jawa, Krama Inggil merupakan tingkatan tertinggi dan paling sopan ketika digunakan dalam berkomunikasi. Krama inggil ini biasanya juga digunakan sebagai bahasa wajib ketika upacara adat, Karena upacara adat dan tradisi nilai etika sopan santun sangat dijunjung tinggi dan merupakan hal yang sakral, maka saat sedang melakukan upacara adat dan tradisi menggunakan Krama Inggil.

 ---

Forum Resmi

Penggunaan bahasa Jawa dalam forum resmi di pedesaan masih dipertahankan oleh masyarakat, namun pada forum resmi di perkotaan sudah menggunakan bahasa Indonesia. Acara forum resmi yang masih menggunakan bahasa jawa seperti rapat dusun, kegiatan perkumpulan di kelurahan dan juga kegiatan sosialisasi masyarakat desa.

---

Ruang Publik

Penggunaan bahasa Jawa di ruang publik bersifat bebas, namun hal tersebut juga harus disesuaikan dengan suasana dan lawan bicara kita. Jika berhadapan dengan teman sebaya atau yang lebih muda, menggunakan bahasa Jawa Ngoko, untuk teman yang lebih tua menggunakan bahasa Jawa Krama dan dengan yang lebih tua atau dihormati menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil. Pada kenyataan saat ini beberapa kalangan menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan orang yeng lebih tue arau hormati, karena tidak yakin/ tidak bisa menggunakan bahasa Jawa Inggil untuk tetap bertutur kata sopan.