Permainan Tradisional

31 Desember 2020
Admin
Dibaca 201 Kali

Gobak Sodor

Saat ini sudah jarang dijumpai anak-anak bermain gobak sodor karena anak- anak zaman sekarang sudah mengikuti zaman modern jadi anak-anak zaman sekarang lebih menyukai permainan gadget, ps dan lain sebagainya dan hanya dilakukan pada event tertentu.

Gobak sodor atau hadang merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak. Dahulu permainan ini dimainkan pada malam hari saat bulan purnama di lapangan atau tempat luas dan terbuka. Di indonesia sebutan dari permainan ini bermacam-macam di setiap daerahnya begitu pula di negara lain, namun aturan dalam permainan ini tetaplah sama.

Tujuan dari permainan gobak sodor atau hadang ini untuk mengisi waktu luang anak-anak dan menjadi sarana bermain atau refreshing sepulang dari sekolah, tidak hanya itu permainan ini juga dapat meningkatkan kerja sama tim, kekompakan, meningkatkan kebugaran jasmanı, dan sarana bersosialisasi.

Sebelum permainan dimulai dua regu akan sulit untuk menentukan regu yang menjadi penjaga dan penyerang. Regu yang menang akan menjadi penyerang sedangkan regu yang kalah akan menjadi penjaga. Regu penjaga akan berdiri menempati posisi di atas garis jaganya sedangkan regu penyerang akan bersiap untuk masuk, permainan dimulai setelah aba-aba diberikan.

Kemudian, regu penyerang berusaha melewati garis dan regu penjaga di depannya tanpa mengenai atau menghindari sentuhan atau tangkapan dari regu lawan. Setiap penyerang yang berhasil melewati semua garis dari garis depan ke garis belakang dan kembali lagi melewati garis dari belakang menuju garis depan dapat melanjutkan permainan seperti semula dan memperoleh poin sebanyak 2 point. Permainan akan terus berlangsung tanpa terhenti, kecuali diberhentikan karena penyerang berhasil disentuh atau tertangkap oleh regu penjaga atau regu penjaga melakukan pelanggaran.

---

Petak umpet

Petak umpet adalah permainan yang sangat seru di zaman dulu tetapi permainan sekarang sudah tidak lagi ditemui di daerah sendangsari karena sudah terkalahkan dengan zaman modern yang sangat berkembang pesat saat ini.

Permainan petak umpet sudah ada sejak jaman dahulu dan berkembang di dalam masyarakat petak umpet merupakan salah satu permainan tradisional indonesia yang sudah berumur ribuan tahun. Hal tersebut berdasarkan pada penemuan buku pada abad ke 2 karya penulis asal yunani yang menceritakan sebuah permainan bernama apodid raskinda yang sangat mirip dengan permainan petak umpet yang kita kenal selama ini. Di negara lain permainan ini dikenal dengan nama yang berbeda, contohnya di prancis permainan ini dikenal dengan nama jeude chache cheche, sumbaggoggil di korea selatan, el ascondite di spanyol, machboim di israel dan hide and seek di inggris.

---

Congklak

Anak-anak zaman sekarang termasuk di daerah sendangsari sudah asing mendengar atau memainkan permainan tradisional congklak. Congklak merupakan permainan tertua di dunia dan menjadi salah satu permainan tradisional yang dimainkan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu. Congklak dikenal dalam berbagai nama di setiap daerah, seperti di jawa permainan ini sering disebut dakon atau dakonan, di lampung disebut dentuman lamban, di sulawesi dikenal sebagai mokaotan, maggaleceng, maggaleceng dan nogarata. Congklak dimainkan pada papan dengan lengkukan berbentuk lingkaran di kedua sisi dan lengkukan di masing-masing rumah pada ujung papan. Permainan ini dimainkan dengan benda kecil berupa batu, manik-manik atau kerang yang dibagi secara merata di setiap lubang.

Cara bermain permainan ini terdiri dari 2 orang anak dengan cara memasukkan batu kecil yang digenggam ke dalam lubang yang terbuat seperti tempayan. Cara memainkan permainan ini sangat mudah, pemain pertama mengambil biji di salah satu lubang yang akan diambil terlebih dahulu kemudian membagikan biji-biji tersebut setiap lubangnya. Dimulai dari rumahnya sendiri sampai ke lubang lawan. Apabila biji terakhir berada atau masuk kedalam lubang yang masih bersi biji congklak. Biji tersebut dapat diambil dan disebarkan kembali kelubang lainnya. Namun, jika biji terakhir jatuh ke dalam lubang kosong atau tidak bersisi biji congklak maka pemain dianggap mati atau berhenti sejenak dan biarkan lawan untuk melanjutkan permainan. Hal tersebut dilakukan berulang kali. Permainan akan dianggap selesai jika salah satu pemain mendapatkan biji congklak paling banyak.

---

Layang-layang

 

Layang-layang mulai dikenal oleh masyarakat indonesia pada abad ke- 20. Permainan ini dibuat dari media kertas kering dan benang yang dibuat segiempat dan bisa diterbangkan di dimainkan saat musim kemarau tidak hanya anak-anak banyak remaja dan orang dewasa yang memainkan permainan ini untuk sekedar mengisi waktu luang atau mengikuti perlombaan bersama teman. Untuk menerbangkan layang-layang dapat dikategorikan cukup mudah namun harus memiliki keahlian untuk menarik dan mengulur benang agar layang-layang dapat terbang tinggi di udara. Layang-layang mudah didapatkan di pasar atau toko permainan anak di desa bahkan dapat membuatnya sendiri.

Caranya layang-layang diterbangkan menggunakan benang atau senar yang sebelumnya sudah digulung pada botol minuman yang kosong atau ranting pohon menerbangkan layang- layang harus ditempat terbuka atau tanah lapang yang tidak ada tiang listrik atau banyak pepohonan dan banyak anginnya. Dengan memanfaatkan angin serta tanah yang luas yang ada, layang-layang dimainkan dengan tersebut akan dinaikkan dengan menggunakan tali benang dan juga akan dikendalikan melalui tali tersebut.

 

Selain dimainkan untuk kesenangan atau mengisi waktu luang bersama teman, layang- layang juga bisa menjadi permainan yang bisa dilombakan. Yaitu, dengan mengadu kekuatan antara satu layang dengan layangan lainnya dan kemudian memutus tali layang-layang milik teman atau lawan. Ketika tali layang-layang sudah berkaitan dengan layang-layang milik lawan. Tali tersebut segera diulurkan memutar- mutar layang-layangnya agar benang lawan cepat terputus. Layang-layang yang dapat memutus benang layang-layang lawan maka ia yang menjadi pemenang.

---

Bancakan

Permainan tradisional ini hampir sama cara memainkanya dengan permainan petak umpet. Bacakan merupakan permainan tradisional dari jawa barat atau dalam bahasa sunda disebut dengan ucing sumput, dimana permainan ini dimainkan dengan menggunakan batu atau genteng dengan jumlah sesuai dengan jumlah pemain, batu atau genteng tersebut disusun secara bertumpuk bersama 2 regu pemain dalam dua buah lingkaran yang berdampingan.

Caranya sebelum permainan dimulai kedua regu tersebut akan diundi (suit atau hompimpa) untuk menentukan siapa yang akan menjadi regu ucing atau penjaga atau dapat juga dilakukan dengan masing-masing regu melempar tumpukan batu dari jarak tertentu, dan yang kalah akan menjadi ucing.

Ucing bertugas untuk menyusun genteng yang telah dihancurkan oleh regu lawan selagi para pemain bersembunyi. Setelah genteng selesai disusun secara sempurna kembali, ucing akan menjaga genteng tersebut agar tidak dihancurkan kembali oleh regu lawan sambal mencari pemain yang sedang bersembunyi bisanya dalam permainan ini terdapat batas kawasan yang dapat dijadikan sebagai tempat persembunyian.

Apabila pemain ditemukan oleh ucing maka ucing harus meneriakan namanya dan berlari ke lingkaran untuk menginjak batu sembari mengatakan bacakan!! Sebagai tanda bahwa persembunyiannya sudah ketahuan oleh ucing. Pemain tersebut harus keluar dari persembunyiannya dan menunggu pemain lain ditemukan.

Setelah itu, permainan akan dimulai kembali dengan pemain yang ketahuan terlebih dahulu menjadi ucing.

---

Egrang

Egrang batok kelapa merupakan permainan tradisional dari tanah jawa yang sering dimainkan oleh anak-anak di pedesaan dan menjadi ajang lomba ketika lomba tujuh belasan atau kemerdekaan permainan ini menggunakan batok kelapa yang sebelumnya sudah dibersihkan dari serabut-serabut kelapa yang akan menjadi pijakan kaki. Batok kelapa tersebut juga diberi tali yang berkaitan untuk menjadi pengendali ketika egrang dimainkan.

Cara memainkan egrang batok kelapa sangat sederhana tetapi harus memiliki keseimbangan badan yang baik agar dapat memainkan permainan ini naik atau berpijak diatas batok kelapa dengan menjepit tali diantara ibu jari dan jari telunjuk kaki layaknya ketika memakai sandal jepit. Kemudian kedua tangan memegang taliseiras dengan menarik tali ketika kaki melangkah. Dibutuhkan koordinasi antara gerak tangan dan gerak kaki saat melangkah agar bisa berjalan dengan baik menggunakan egrang batok kelapa. Ada beberapa anak yang menjadikan permainan ini sebagai ajang lomba ataupun hanya untuk mengisi waktu luang. Permainan ini dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok, dimana setiap pemain dapat beradu cepat berjalan dengan menggunakan egrang sampai garis finish.

---

Gangsing Tarik

Gasing merupakan salah satu permainan yang digemari oleh anak-anak terutama anak laki laki biasanya gasing terbuat dari kayu cabang pohon nangka dan pohon gading. Gasing mudah ditemukan di pasar maupun dapat membuatnya sendiri.

Gasing dimainkan di tanah yang lapang dan bertekstur keras agar putaran gasing yang dihasilkan bagus dan sempurna, gasing membutuhkan tali agar dapat berputar tali tersebut dililitkan pada tampuk gasing dengan kencang. Setelah itu tarik sekuat mungkin agar saat gasing jatuh atau dilempar ke tanah dan berputar kencang gasing akan berputar mengikuti ikatan tali yang sudah dililitkan sebelumnya, biasanya gasing dimainkan oleh beberapa anak ataupun satu lawan satu gasing yang bertahan lama berputarnya maka dia pemenangnya ada juga gasing yang dapat menyingkirkan lawannya dari garis lingkaran yang sudah dibuat dan bertahan lama berputarlah yang menjadi pemenangnya.

---

Lompat Tali

Sudah tidak asing lagi pastinya dengan permainan yang satu kali ini. Lompat tali sering kali dimainkan oleh anak-anak bersama teman sepermainannya. Permainan ini mudah ditemukan di berbagai daerah di seluruh indonesia.

Permainan ini identik dimainkan oleh perempuan, tetapi laki-laki juga dapat ikut memainkannya. Permainan ini terdiri dari dua kelompok yaitu pemegang tali dan pelompat dan biasanya permainan ini berjumlah 5-10 orang bahkan bisa lebih dari itu. Permainan ini juga tidak membutuhkan tempat yang luas yang penting cukup untuk bermain dan melompati tali dan hanya membutuhkan tali yang dapat berupa karet gelang yang dianyam menjadi tali panjang.

Cara memainkan permainan ini juga tergolong sederhana karena anak atau pemain hanya harus melewati tali yang menjadi tantangan karena talinya yang terus bertambah tinggi atau dinaikan yang diatur secara berkala jika pemain dapat melewati tali karet makai a dapat melanjutkan permainannya, namun sebaliknya jika ia tidak dapat melewati tali tersebut ia dianggap gugur dan harus bergantian dengan pemain di posisi penjaga atau pemegang tali begitu seterusnya hingga tahapan tali paling tinggi.

Ada beberapa klasifikası dalam permainan ini untuk menentukan ketinggian tali karet yang harus dilewati oleh pemain yaitu:

  1. Tali ada di lutut penjaga atau pemegang tali kare
  2. Tali ada di batas pinggang pemegang tali karet
  3. Tali berada di dada pemegang tali
  4. Tali berada di sebatas dadu pemegang tali
  5. Tali berada di sebatas telinga pemegang tali
  6. Tali berada di atas kepala pemegang tali
  7. Tali berada di posisi paling atas atau hasta dengan pemegang tali mengangkat tinggi tali tersebut seperti para pejuang yang mengucapkan kata merdeka, pemain yang berhasil melewati talı atau tantangan tersebut juga harus mengatakan kata merdeka agar dapat memenangkan permainan lompat tali

 

Â