Sosialisasi Pupuk Organik : Proker Inovatif Mahasiswa KKN UNY di Padukuhan Klegen

06 September 2024
CRSendangsari
Dibaca 118 Kali
Sosialisasi Pupuk Organik : Proker Inovatif Mahasiswa KKN UNY di Padukuhan Klegen

Sendangsari– Dalam rangka mendukung pertanian ramah lingkungan dan pemberdayaan ibu-ibu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan sosialisasi pupuk organik di Padukuhan Klegen. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan yang bertujuan untuk memperkenalkan metode pemupukan yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.

Acara sosialisasi yang dihadiri puluhan ibu-ibu PKK padukuhan dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut diselenggarakan di Joglo RT 12 pada hari Kamis (5/9). Hadir sebagai narasumber yaitu Sudaryono, penggiat lingkungan dari  Karangasem, Kalurahan Sidomulyo, Pengasih, yang juga merupakan anggota BPKal  Sidomulyo. Turut hadir pada acara tersebut Suwarno Utama- Kamituwa Sendangsari dan Sumardi selaku Dukuh Klegen.

Ketua KKN UNY 10039 Padukuhan Klegen, Muhammad Hidayatullah, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu proker KKN UNY dengan sasaran ibu-ibu PKK se-Padukuhan Klegen dan anggota KWT Ngrembuyung.

“Di Padukuhan Klegen ini mayoritas warganya adalah petani, dan mempunyai kelompok tani wanita yang juga aktif sehingga kami berinisiatif untuk melaksanakan sosialisasi pupuk organik sebagai salah satu proker kami. Setelah pemaparan akan dilaksanakan praktik membuat pupuk kompos.” tuturnya.

Disana Sudaryono memaparkan tentang keuntungan penggunaan pupuk organik, baik dari segi kesuburan tanah, volume, serta kualitas hasil panen. Pupuk organik terdiri dari pupuk kompos dan berbagai macam pupuk organik cair, seperti urine hewan (kelinci, kambing, dan sapi), Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), bakteri fotosintesis, Biosaka, Jakaba dan Eco Enzym.

“Keuntungan pupuk organik adalah apabila kebanyakan dalam pemakaian tidak akan mengakibatkan kematian pada tanaman. Penggunaan pupuk organic tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga menjaga kelestarian tanah.” jelasnya.

Salah satu peserta sosialisasi, Sunarsih yang merupakan Ketua KWT Ngrembuyung, mengaku sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. “Kami sudah sering mendengar tentang pupuk organik karena kami mengelola kelompok wanita tani, tapi belum secara detail mengetahui macam-macam pupuk organik dan praktik membuat pupuk kompos. Ternyata tidak sulit untuk membuat pupuk organik ini. Dengan adanya kegiatan KKN ini, wawasan kami jadi bertambah dan lebih paham cara membuat pupuk organik.” ungkap Sunarsih.

Dari kegiatan sosialisasi tersebut peserta tidak hanya mendapat ilmu secara teori, tapi juga praktik langsung pembuatan pupuk kompos sehingga lebih memahami prosesnya. (ipg)