Workshop Pengembangan Biofarmaka PKM UNY dalam rangka Pemberdayaan KWT

02 Juli 2023
Administrator
Dibaca 49 Kali

Sendangsari – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Dr. Asri Widowati, Muhkamad Wakid, M.Eng., Dr. Anggi Tias Pratama, dan Mahasiswa mengadakan Workshop Tanaman Herbal ke Desa Wisata Jamu Padukuhan Kiringan, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (1/7).

Workshop ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan program pengabdian yang berjudul “Pengembangan Biofarmaka Sebagai Bagian Pengembangan Eduwisata dan Pemberdayaan Perempuan di Desa Sendangsari”.

Kegiatan tersebut menggandeng perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Sendangsari dan beberapa anggota dari KWT Kalurahan Kulwaru. Selain itu juga didampingi oleh Lurah dan perwakilan pamong Kalurahan Sendangsari, Ketua Pokdarwis Sendangsari dan Direktur BUMDes Sendang Artha Sendangsari.

Peserta berangkat dari Kalurahan Sendangsari menuju Bantul mengendarai Bus milik UNY. Perjalanan kurang lebih selama 1 jam dan sesampainya di lokasi para peserta langsung disambut dengan Welcome Drink berupa Jamu Beras Kencur.

Dalam kesempatan tersebut Ketua PKM Biofarmaka Dr. Asri Widowati, menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke Desa Wisata Jamu Kiringan adalah dalam rangka mengenal tanaman obat (biofarmaka), cara pengelolaan dan cara pengolahannya.

“Kami datang ke Desa Wisata Jamu ini karena tertarik ingin belajar lebih mengenal tanaman obat cara pengelolaan dan cara pengolahannya. Kami bersama dengan anggota KWT dari Sendangsari dan Kulwaru, ibu-ibu ini juga sudah menanam tanaman obat di pekarangan rumah maupun demplot juga. Diharapkan setelah dari sini ibu-ibu KWT dapat mempraktikkan di kelompok masing-masing.” tuturnya.

“Padukuhan Kiringan sudah turun temurun dikenal dengan desa penghasil produk jamu. Potensi sumber daya terbesar Dusun Kiringan adalah jamu tradisional. Sudah sejak dulu warga masyarakat mulai menanam Tanaman Obat Keluarga (Toga) di pekarangan rumah mereka.” ujar Yatmi, Dukuh setempat.

“Penanaman tanaman obat tersebut awalnya hanya bertujuan untuk mempermudah perolehan bahan baku pembuatan jamu tradisional warga masyarakat Dusun Kiringan." tambahnya.

Dalam kegiatan ini, peserta dibagi menjadi dua (2) kelompok yang akan bergantian mendapatkan 2 materi yaitu materi tentang Pengenalan dan Pengelolaan Tanaman Herbal serta Pengolahan Herbal.

Untuk materi pengenalan tanaman herbal disampaikan oleh Sutrisno dengan memberikan pemaparan bahwa ada 2 jenis tanaman herbal di sekitar kita. Tanaman herbal yang sengaja kita tanam dan tanaman yang tumbuh liar.

Setelah pemaparan rombongan diajak berkeliling ke lokasi penanaman tanaman herbal sambil dijelaskan tentang khasiat dan manfaatnya.

Dalam materi pengolahan tanaman herbal, peserta workshop diberi pelatihan praktek membuat Selai Kunyit, Jamu Segar (Uyub-uyub) dan Sirup Jahe.

Salah satu peserta Workshop mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan anggota KWT juga menanam tanaman herbal di Demplot KWT maupun pekarangan.

“Kami juga menanam Jahe, Kencur dan Kunyit di pekarangan rumah, yang kadang hanya kami manfaatkan sebagai bumbu dapur. Kami baru tahu apabila bisa dijadikan selai dan sirup juga.” ujarnya.

Senada dengan anggota KWT, Lurah Sendangsari mengungkapkan rasa senang dan sangat berterima kasih kepada Tim PKM UNY yang telah menfasilitasi KWT sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan berharap para peserta dapat mengaplikasikan di kelompoknya masing-masing. (ipg)