Pertukaran Budaya, Mahasiswa Malaysia Belajar di Sendangsari
SENDANGSARI -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dan bekerjasama dengan Universiti Kuala Lumpur (UniKL) Malaysia dalam bentuk program pendek âIndonesian Culture & Societyâ yang diselenggarakan pada tanggal 2 â 15 Oktober 2023. Peserta kegiatan tersebut adalah 12 mahasiswa dari UniKL dan 1 staf, serta mahasiswa UII.
âTujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengalaman pertukaran budaya antara Indonesia dan Malaysia, membangun jejaring global da memberikan kesempatan beriteraksi dengan masyarakat lintas budaya bagi mahasiswa dari kedua institusiâ kata Apri salah satu mahasiswa UII.
Untuk agenda pengabdian masyarakat di Kalurahan Sendangsari dilaksanakan pada tanggal 10-11 Oktober 2023. Para mahasiswa ini diterima dan didampingi oleh Pendamping Desa Budaya, Perwakilan Karang Taruna dan Perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Mereka ini yang nantinya akan mengantar dan menemani para mahasiswa dalam observasi dan pembelajaran.
Pada tanggal 10 Oktober 2023 para mahasiswa mengunjungi kerajinan Sabut Kelapa di rumah Yuli Rahmadi, Padukuhan Klegen. Mereka melihat dan praktik membuat sapu, keset dan pot bunga.Â
Hari kedua, tanggal 11 Oktober 2023 para peserta berkunjung ke Sanggar Among Lare yang berlokasi di Padukuhan Pereng. Mereka belajar kebudayaan dan tradisi yaitu Menari Jathilan, berbagai macam mainan tradisional dan pengenalan Gamelan Jawa.
Untuk sesi Menari Jathilan dibimbing oleh Pendamping Desa Budaya, Anggit Shita dan Dodot. Para mahasiswa dari Malaysia ini begitu antusias memperhatikan penjelasan dari pendamping serta semangat menirukan setiap gerakan.
Adapun sesi belajar permainan tradisional dibimbing oleh karang taruna. Permainan yang mereka jajal adalah Egrang Bambu, Egrang Bathon, Dakon serta membuat dan memainkan Layang-layang. Mereka sangat antusias dan bersuka ria apalagi saat sesi ngundho layangan di bulak sawah Pereng.
Selain itu mereka juga berkunjung di KWT Melati Pereng untuk belajar membuat makanan tradisional berbahan umbi-umbian seperti Geblek, Emping Garut, Tepung Umbi dan olahan lainnya.
"Hari ini kami diperkenalkan dengan permainan tradisional yang berasal dari kampung ini. Yang pertama permainan waktu kecil dulu yang diberi nama Kaki Gajah kalau di Malaysia. Yang kedua Terompah dan yang ketiga tu pertama kali saya liat di depan mata sebelumnya di kaca televisi saja. Selepas permainan tradisional kami diperkenalkan dengan alat musik tradisional Indonesia yaitu Gamelan" ungkap salah satu mahasiswa dari Malaysia.
"Dan yang keempat kami diperkenalkan dengan permainan layang-layang, ataupun kalau di Malaysia kami panggil permainan itu sebagai Wau. Selepas tu kami dibawa kunjung ke rumah ibu-ibu, makcik-makcik, tentang proses makanan dari Ubi dan Pisang" pungkasnya.(ipg)
Â
Â
Â
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin