Duta KBA Adakan Sosialisasi Kampung Iklim di Paingan

26 April 2022
Administrator
Dibaca 53 Kali

Sugiyanto, S.E. selaku relawan peduli lingkungan yang kini telah merangkap sebagai salah satu Duta Kampung Berseri Astra, mengadakan sosialisasi tentang Kampung Iklim di Paingan. Sosialisasi tersebut disampaikan pada acara pertemuan nasabah Bank Sampah Harapan Sejahtera pada Sabtu(16/4/2022) bertempat di rumah Direktur Bank Sampah, Suharmiyati.

Dalam sosialisasinya, Sugiyanto yang kemarin juga meraih juara 2 dalam Lomba Generasi KBA menyampaikan maksud dari Kampung Iklim yang  masih terdengar awam bagi masyarakat. Kampung Iklim merupakan program berskala nasional yang dikelola oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang berbasis kelompok dan dilaksanakan diwilayah administratif paling rendah setingkat RW (di Kalurahan) dan setingkat Dusun (di Desa).

Tujuan dari program Kampung Iklim adalah melibatkan masyarakat untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca, memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi yang telah dilakukan serta meningkatkan kesejahteraan di tingkat local.

“Kampung Iklim ini program dari Kementrian Lingkungan Hidup dengan tujuan agar masyarakat melakukan penguatan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.” Papar Sugiyanto.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam adaptasi perubahan iklim untuk wilayah Sendangsari adalah diantaranya pengendalian kekeringan,banjir, tanah longsor, adanya peningkatan ketahanan pangan serta pengendalian penyakit terkait iklim.

Upaya mitigasi perubahan iklim  yang dapat dilakukan diantaranya pengelolaan sampah/ limbah padat, pemanfaatan limbah cair, penggunaan energy, penanganan lahan pertanian rendah emisi gas rumah kaca, peningkatan / mempertahankan tutupan vegetasi serta penanganan kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Wujud dari upaya adaptasi iklim diantaranya memanen air hujan dengan cara membuat bendungan, penampungan air hujan dan pembuatan embung, membuat peresapan air, melindungi sumber mata air, menghemat penggunaan air, membuat saluran air/drainase, serta penerapan system terasiring.

Adaptasi peningkatan ketahanan pangan adalah dengan system pola tanam terintegrasi, praktek pertanian terpadu, diversifikasi tanaman pangan, teknologi pengelolaan lahan dan pemupukan serta  pemanfaatan lahan pekarangan.

Dalam pengendalian penyakit terkait iklim adalah dengan pengendalian vector yaitu gerakan 3 M(menguras, menimbun, menutup), sanitasi dan air bersih serta pola hidup sehat.

Saat ini sebenarnya masyarakat telah menjalankan beberapa kegiatan mitigasi iklim yaitu dengan pengelolaan sampah padat dan cair, mulai menggunakan pupuk organic dan penanaman rumput dan pohon.

“sampah rumah tangga harus selalu dikelola bisa melalui bank sampah untuk sampah padat laku jual, dan untuk limbah cair dapat digunakan sebagai pupuk. Jadi air cucian beras itu jangan dibuang Bu, dibuat pupuk cair saja.”ucap Sugiyanto.

“jerami disawah juga jangan dibakar, itu bisa menimbulkan polusi. Lebih baik digunakan sebagai pakan ternak atau dibuat pupuk juga bisa.”imbuhya

Pemerintah Kalurahan Sendangsari kini juga telah memberikan dukunganberupa sebuah regulasi dengan terbitnya Surat Keputusan Lurah Kampung Iklim yang diketuai oleh Sugiyanto, S.E.

 

Â