Tanaman Vertiver Mampu Atasi Longsor, Apa Itu?

07 Januari 2020
Administrator
Dibaca 44 Kali

Tanah merupakan komponen ekosistem abiotik dari lingkungan yang merupakan tempat berpijak makhluk hidup yang tinggal di planet Bumi, khususnya di ekosistem darat. Bahkan bagi sebagian binatang, tanah merupakan tempat tinggal yang aman. Tanah memiliki jenis yang berbeda- beda. Setiap jenis tanah juga memiliki ciri- ciri yang berbeda- beda antara satu jenis dengan jenis yang lainnya. Perbedaan itu dilihat berdasarkan kekuatan sruktur dan juga kandungan atau bahan penyusunnya yang berbeda- beda. Dengan demikian kekuatan tanah yang bertumpuk- tumpuk pun juga berbeda apabila gundukan tanah atau tebing- tebing dari tanah. Ada tanah yang kuat ada pula tanah yang lemah. Nah, tanah dengan struktur lemah ini seringkali mengalami bencana yang kita kenal sebagai tanah longsor.

Tanah longsor merupakan suatu bencana alam dimana tanah- tanah yang memiliki ketinggian tertentu atau yang membentuk tebing mengalami longsoran atau ambruk. Banyak penyebab yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, salah satunya adalah hujan deras yang mengguyur dalam waktu yang cukup lama. Bencana tanah longsor memang banyak terjadi di musim hujan, khususnya di daerah yang bertebing- tebing. Tanah longsor biasanya datang dengan tiba- tiba sehingga sering banyak menimbulkan korban jiwa. Maka dari itulah sangat baik apabila masyarakaot berjaga- jaga untuk mengantisipasi atau menanggulangi terjadinya tanah longsor ini.

Seperti yang dilansir laman Kompas.com tanah longsor dapat dicegah salah satunya dengan mengembalikan fungsi tanah atau lahan dengan menanam vertiver.

Vertiver atau yang kerap disebut sebagai akar wangi memiliki nama ilmiah Vetiveira zizanioides L atau Andropogon murica. Tumbuhan ini merupakan tanaman yang memiliki bentuk rumpun dengan perakaran rimbun.

Vertiver biasanya tumbuh lurus ke dalam tanah dan termasuk golongan rumput dengan tinggi 0,5 hingga 1,5 meter. Vertiver juga tahan terhadap logam berat, salinitas, dan dapat tumbuh pada pH antara 3 hingga 11.5. Inilah yang membuat vertiver atau akar wangi kerap digunakan untuk merehabilitasi kondisi fisik dan kimia tanah yang rusak.

Selain itu, perakarannya yang rimbun juga mampu digunakan untuk menahan erosi. Tak heran jika kemudian rumput vertiver ditanam sebagai tanaman pagar yang digunakan untuk penanaman kontur seperti pengendalian erosi di perbatasan, jalan-jalan, reklamasi tanah, pengendalian banjir serta produksi biomassa.

Pemanfaatan lain vertiver adalah sebagai tanaman yang akarnya menghasilkan minyak esensial fiksatif untuk bahan sabun, kosmetik dan parfum. Akar vertiver juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat keranjang, tikar, kipas angin, tenda, kantong sachet dan kerajinan anyaman lain.

Tanaman akar wangi merupakan tanaman asli dari India dan Sri Lanka. Ia tumbuh pada ketinggian 600 hingga 2.500 m di atas permukaan laut (mdpl).

Akar wangi juga disebut bisa digunakan untuk fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan upaya penggunaan tanaman guna mengatasi dekontaminasi limbah. Seperti menghindarkan risiko yang ditimbulkan oleh kontaminasi logam dari alam (geochemical) dan akibat ulah manusia (antropogenic).

Di Australia, tanaman ini disebut telah berhasil digunakan untuk menstabilkan pertambangan yang sangat salin, sodik atau tailing dari tambang batubara dan emas. Vertiver juga tidak terpengaruh oleh kondisi kekeringan ataupun banjir. Ia toleran pula dengan panas, pH tanah yang ekstrim, toksisitas AL dan MN, dan berbagai logam seperti As, Cd, Cu, Cr, dan Ni sehingga dipandang cocok untuk digunakan sebagai tanaman fitoremediasi. Vetiveriae zizanoides L terdiri dari dua jenis yakni jenis piaraan dari India Selatan yang cocok untuk pengendalian erosi, serta jenis liar dari India Utara yang bisa menyebar dan menjadikan masalah bagi petani.(red-wb)


 


 

Â