Ngumbah Langse Makam Petilasan Sunan Geseng, Warga Girinyono Gelar Merti Padukuhan Penuh Khidmat

Sendangsari, 28 Juni 2025 – Tradisi budaya dan spiritual Merti Padukuhan Girinyono kembali digelar dengan khidmat oleh masyarakat Padukuhan Girinyono, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Puncak kegiatan merti padukuhan berupa Ngumbah Langse Makam Petilasan Sunan Geseng dilaksanakan pada Kamis, 26 Juni 2025.

Rangkaian kegiatan Merti Padukuhan telah dimulai sejak Minggu, 22 Juni 2025 dengan kerja bakti bersih-bersih makam di seluruh wilayah Padukuhan Girinyono. Kegiatan tersebut merupakan wujud penghormatan warga kepada para leluhur serta sebagai persiapan menyambut acara inti.

Pada Kamis, 26 Juni 2025, tepat pukul 15.30 WIB, dilaksanakan acara ziarah ke makam leluhur di Padukuhan Girinyono dan ganti langse (tirai kain putih) di Makam Petilasan Sunan Geseng. Sunan Geseng merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Girinyono.

Kegiatan berlanjut pada malam harinya dengan acara Muqaddaman, yaitu pembacaan ayat suci Al-Qur’an secara berjamaah oleh warga dan tokoh agama setempat, sebagai bentuk doa bersama memohon keberkahan, keselamatan, dan ketentraman bagi seluruh masyarakat Girinyono. Acara ini turut dihadiri oleh Lurah Sendangsari, Bapak Suhardi, S.E beserta para pamong kalurahan.

Dalam sambutannya, Lurah Sendangsari mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi atas kekompakan serta semangat warga Girinyono dalam menjaga dan melestarikan tradisi yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

“Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menjadi sarana spiritual untuk mengenang dan mendoakan para leluhur kita. Semoga ini terus terjaga dari generasi ke generasi,” ujar beliau.

Merti Padukuhan di Girinyono merupakan kegiatan yang menyatukan unsur spiritual, sosial, dan budaya dalam satu kesatuan yang sakral dan bermakna. Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur ini, warga berharap keberkahan dan kesejahteraan senantiasa menyertai kehidupan masyarakat, khususnya Padukuhan Girinyono. (hrd)