Kerja Bakti Pendopo Makam Tengah Paingan, Kearifan Gotong Royong Yang Masih Lestari

23 September 2019
Administrator
Dibaca 42 Kali

Sendangsari (23/09/19) Kata “gotong royong” kadang masih terdengar indah dibenak kita, tetapi susah megimplementasikan dalam kegiatan. Imbas dari memudarnya sikap gotong royong dari setiap elemen masyarakat adalah lunturnya nilai -nilai kebersamaan dan renggangnya kekerabatan yang selama ini begitu erat. Bahkan kini nilai -nilai kegotongroyongan bisa di tukar dengan sebuah nilai yang bernama uang, cukup dengan membayar sekian rupiah maka sudah bebas dari kewajiban untuk ikut bergotong royong.

Tetapi berbeda di Desa Sendangsari kita masih bisa melihat dan merasakan gotong royong yang masih terjaga dengan lestari, kegaitan-kegiatan masyarakat masih mengutamakan kegotongroyongan dan kebersamaan. Kita masih bisa menemukan rewang, nyinom, sambatan, kerja bakti yang itu semua merupakan wujud dari penerapan nilai gotong royong.

Hal senada kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan di Pedukuhan Paingan dengan kegiatan kerja bakti membangun pendopo makam. Pembangunan pendopo Makam Tengah yang terletak di RT 09 RW 05 ini merupakan realisasi gagasan bersama masyarakat Pedukuhan Paingan yang merupakan swadaya murni masyarakat. Kegiatan yang dilaksankan secara gotong royong anatara masysrakat dan ahli waris tersebut memakan dana kurang lebih Rp 70.000.000 ditambah kerja bakti warga.

“Pendopo dengan ukuran 79 m2 ini nantinya akan difungsikan untuk acara adat seperti suran dan nyadran, serta Haul cikal bakal Pedukuhan” jelas Maryadi selaku Dukuh Paingan yang memimpin langsung kegiatan tersebut. Kegiatan yang juga dihadiri oleh para sesepuh pedukuhan Paingan, semua Ketua Rt dan Ketua Rw serta warga kurang lebih 60 orang setiap kerja bakti dilaksanakan. Ini menunjukan kegiatan gotong royong dalam masyarakat di Desa Sendangsari masih cukup terjaga dengan baik. (S-Dw)