Peralatan Masak Plastik Dapat Sebabkan Kanker?

10 November 2019
Administrator
Dibaca 60 Kali

Peralatan masak terbuat dari beragam bahan, salah satunya adalah plastik. Namun kini beberapa ahli memeringatkan agar masyarakat menghindari penggunaan alat masak yang terbuat dari plastik. Alasannya dalam alat masak tersebut terkandung bahan kimia berbahaya yang bisa larut ke makanan.

Para ahli mengatakan peralatan masak seperti centong dan spatula yang terbuat dari plastik mengandung oligomer. Bahan kimia beracun tersebut dapat larut dalam makanan bila peralatan masak digunakan pada suhu lebih dari 70°C. Jika tertelan dalam dosis tinggi, oligomer dapat memicu penyakit hati dan tiroid. Ada juga yang mengaitkan dengan infertilitas, kanker, dan kolesterol tinggi.

 

Peringatan tegas dikeluarkan dalam laporan terbaru dari pengawas keamanan pangan German Federal Institute For Risk Assessment atau (Bfr). Lembaga tersebut melakukan penelitian terhadap hewan untuk melihat dampak konsumsi makanan yang dimasak menggunakan peralatan plastik. Hasilnya menunjukkan oligomer meningkatkan tumor di hati, pankreas, dan testis tikus, serta mengurangi kesuburan.

Melansir Daily Mail, Jumat (8/11/2019), penelitian ini didasari oleh peningkatan penggunaan plastik dalam industri makanan. Padahal plastik mengandung sejumlah racun berbahaya yang dapat meresap ke dalam makanan.

Memang peralatan plastik yang terbuat dari bahan kimia sintetis diciptakan untuk tahan lama terhadap suhu mendidih dan minyak. Namun Bfr memeringatkan untuk mencegah penggunaan peralatan masak plastik terhadap makanan panas.

Oligomer yang ada pada peralatan masak plastik dapat keluar ketika masakan dipanaskan. Bahan kimia itu dapat menempel pada makanan jika peralatan bersentuhan langsung. Peneliti juga menyarankan agar pemerintah memaksa produsen untuk mengumpulkan data tentang jumlah kandungan oligomer pada produk ketika dipanaskan.

Hingga saat ini memang masih ada kekurangan data tentang efek beracun oligomer pada manusia. Tetapi para ahli dari Bfr memperkirakan risiko berdasarkan seberapa berbahaya bahan kimia dengan struktur serupa.

Pendekatan dilakukan dengan cara mengklasifikasikan zat. Masing-masing dilihat jumlah asupan harian maksimum yang dapat dikonsumsi dan tidak memiliki risiko terhadap kesehatan manusia.

Dari hasil klasifikasi disimpulkan menelan 90 mikrogram bahan kimia berbahaya tersebut dapat berdampak pada kesehatan seseorang dengan berat 60kg. Sayangnya, peralatan masak plastik mengeluarkan oligomer dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dari batas aman. Berdasarkan hasil tersebut, masyarakat tidak disarankan menggunakan peralatan masak plastik untuk suhu di atas 70°C.

Sumber