Kalurahan Budaya Sendangsari Tampilkan Ragam Potensi 2025 DIY
(SENDANGSARI) — Kalurahan Budaya Sendangsari ikut berpartisipasi pada Gelar Potensi yang berlangsung pada 5–7 Desember di GOR Amongrogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ajang bergengsi yang diikuti oleh 51 Kalurahan Budaya ini mengusung tema DODOLANAN (Dodol–Dolan–Dolanan), menghadirkan empat zona utama: Zona Panggung Warga, Zona Pasar Warga, Zona Pengetahuan Budaya Setempat, dan Zona Benda.
Pada kesempatan tahun ini, Kalurahan Budaya Sendangsari terpilih untuk mengisi Zona Panggung Warga dengan menampilkan kesenian Jathilan “Solah Sigrak”, sebuah pertunjukan enerjik yang berada di bawah naungan Sanggar Tri Sejati, Padukuhan Mrunggi. Penampilan ini turut didampingi oleh Pendamping Desa Budaya, Anggit Shita Atmaja, S.Sn., yang memastikan sajian seni berjalan optimal dan tetap menjaga nilai-nilai tradisi.
Di Zona Pasar Warga, Sendangsari memperkenalkan produk unggulan lokal berbahan Bunga Telang. Mulai dari Wedang Telang, Teh Telang, hingga Keripik Telang, seluruh produk ini merupakan hasil inovasi dan produksi Desa Preneur Kalurahan Sendangsari, yang menjadi bukti nyata kemajuan ekonomi kreatif berbasis potensi desa.
Sementara itu, Zona Pengetahuan Budaya Setempat menghadirkan sebuah video dokumenter mengenai tradisi Ruwatan yang pernah dilaksanakan di Sendangsari. Video tersebut telah dikemas secara modern dan ditayangkan melalui YouTube Channel Sendangsari, sehingga masyarakat luas dapat mengakses dan mempelajari nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
Selain keikutsertaan dalam empat zona tersebut, Kalurahan Budaya Sendangsari juga turut ambil bagian dalam lomba dolanan tradisional gobak sodor. Meski belum berhasil meraih juara, partisipasi ini menunjukkan semangat sportivitas sekaligus upaya melestarikan permainan tradisional di tengah perkembangan zaman.
Keterlibatan Sendangsari dalam Gelar Potensi 2025 tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memperkuat posisi kalurahan sebagai salah satu pusat pelestarian dan pengembangan budaya di Kabupaten Kulon Progo. Melalui ajang ini, diharapkan potensi budaya yang dimiliki dapat semakin dikenal masyarakat luas serta menginspirasi kalurahan lain dalam menjaga kearifan lokal. (IPG)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin