Pemkal Sendangsari Gelar Monev Bank Sampah, Bahas Permasalahan dan Solusi Bersama

19 Oktober 2025
IPNK
Dibaca 15 Kali
Pemkal Sendangsari Gelar Monev Bank Sampah, Bahas Permasalahan dan Solusi Bersama

(SENDANGSARI)– Pemerintah Kalurahan Sendangsari menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bank Sampah pada Minggu (19/10/2025), bertempat di  Limasan Omah Dhuawar, Padukuhan Kroco. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan dan dihadiri oleh Lurah beserta pamong kalurahan, serta perwakilan pengurus bank sampah dari seluruh padukuhan di Sendangsari.

Saat ini, Kalurahan Sendangsari memiliki 15 bank sampah unit yang tersebar di 10 padukuhan dan 1 bank sampah induk berada di Padukuhan Kroco. Jumlah ini cukup besar sehingga dalam pelaksanaannya, pengurus di lapangan kerap menghadapi berbagai permasalahan.

Kegiatan monev dipandu oleh Sugiyanto, penggiat lingkungan sekaligus inisiator berdirinya bank sampah di Sendangsari. Dalam arahannya, Sugiyanto menyoroti beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama, di antaranya:

1. Penyesuaian SK Pengurus: Masih ada beberapa bank sampah yang belum membuat SK penyesuaian terbaru. Diharapkan segera membuat draf agar dapat disahkan oleh Lurah.

2. Pemetaan Lokasi: Beberapa bank sampah belum mendaftarkan titik lokasi di Google Maps. Padahal, pendaftaran ini sangat bermanfaat, misalnya untuk memudahkan lembaga pendidikan yang ingin melakukan studi atau penelitian.

3. Pelaporan melalui Aplikasi: Masih ada bank sampah yang belum menggunakan aplikasi Sikompas (Sistem Informasi Kelompok Pengelola Sampah) dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo untuk pelaporan kegiatan.

Selain hal teknis, para pengurus juga menyampaikan sejumlah tantangan di lapangan, di antaranya:

- Kurangnya komitmen dan konsistensi sebagian pengurus dalam mengelola bank sampah.

- Adanya persaingan dengan pengepul rongsok dan tukang rongsok keliling yang lebih diminati warga karena pembayaran tunai dan tidak perlu memilah sampah.

- Minimnya SDM dan sarana prasarana dalam memahami serta mengoperasikan aplikasi pelaporan, termasuk adanya usulan pengadaan tablet.

- Rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat bank sampah, sehingga minat menjadi nasabah masih terbatas.

Menanggapi hal tersebut, Sigit Rahmanto, S.Pd., Carik Sendangsari, memberikan apresiasi atas keterbukaan para pengurus dalam menyampaikan kendala. Ia menekankan pentingnya sosialisasi berjenjang mulai dari tingkat bawah, seperti dasa wisma, agar masyarakat lebih paham dan terdorong untuk berpartisipasi aktif.

“Perlu ada upaya sosialisasi yang menyentuh langsung masyarakat, supaya mereka tertarik menjadi nasabah dan menyetor sampahnya ke bank sampah. Terkait persaingan dengan tukang rongsok keliling, Pemerintah Kalurahan perlu merumuskan kebijakan agar bank sampah tetap dapat berjalan optimal,” jelas Sigit.

Melalui monev ini, diharapkan seluruh pengurus bank sampah dapat terus memperkuat koordinasi dan mencari solusi bersama dalam pengelolaan sampah di wilayah Kalurahan Sendangsari, sehingga program lingkungan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. (IPG)