Angguk Putri Sanggar Tri Sejati Ikut Meriahkan "Gelar Budaya Jogja" di Kapanewon Pengasih
Sendangsari- Angguk Putri Sanggar Tri Sejati turut berpartisipasi dalam Gelar Budaya Jogja, sebuah acara yang diselenggarakan untuk memperingati 12 tahun berlakunya Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digelar di halaman Kapanewon Pengasih, pada Senin (26/8). Kegiatan ini berlangsung meriah dan menjadi ajang unjuk kebolehan berbagai seni dan budaya tradisional yang ada di Kapanewon Pengasih.
Tarian Angguk Putri, yang dikenal dengan gerakannya yang dinamis dan penuh semangat, menjadi salah satu penampilan yang ditunggu-tunggu oleh para penonton. Sanggar Tri Sejati yang diketuai oleh Apri Dwiwanto tersebut berdiri pada tahun 2023 dan bersekretariat di RT 26 RW 14 Padukuhan Mrunggi.
Meskipun masih baru secara badan hukum, sanggar ini telah lama berkiprah dalam pelestarian seni tradisional. Penampilan para penari yang anggun dan energik berhasil menghipnotis penonton, hingga beberapa pejabat Kapanewon dan Kalurahan ikut berjoget bersama di atas panggung.
Peringatan 12 tahun Undang-undang Keistimewaan DIY ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kekayaan budaya dan seni Yogyakarta kepada masyarakat. Partisipasi Angguk Putri Sanggar Tri Sejati dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus melestarikan dan memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Ditemui di tempat kerjanya, Dukuh Mrunggi, R. Sugiyono sangat mengapresiasi kerja keras para seniman muda Padukuhan Mrunggi hingga kesenian angguk tetap lestari. Selaku pemangku wilayah, Ia juga merasa bangga karena nama Padukuhan Mrunggi dan Sendangsari ikut terangkat atas partisipasi Sanggar Tri Sejati dalam Gelar Budaya Jogja ini. “Kami bangga dan sangat berterima kasih kepada muda-mudi Sanggar Tri Sejati yang telah berkomitmen menampilkan kreasi tari angguknya pada acara Gelar Budaya Jogja kali ini. Semoga Tari Angguk Sanggar Tri Sejati semakin maju dan berkembang sehingga dapat merangkul lebih banyak lagi anak-anak dan remaja khususnya dari Padukuhan Mrunggi.” tuturnya.
Gelar Budaya Jogja yang merupakan agenda rutin tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus melestarikan budaya dan seni tradisional, serta menguatkan identitas Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah. (ipg)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin