Tren PTM Meningkat, Puskesmas Pengasih I Serukan Kembali GERMAS

10 Mei 2024
CRSendangsari
Dibaca 19 Kali
Tren PTM Meningkat, Puskesmas Pengasih I Serukan Kembali GERMAS

Sendangsari -- Lurah bersama perwakilan Pamong Kalurahan Sendangsari mengikuti Lokakarya Mini ( Lokmin ) yang diadakan oleh Puskesmas Pengasih I pada Rabu, 8 Mei 2024. Lokakarya Mini ( Lokmin ) memang sudah menjadi agenda bulanan Puskesmas Pengasih I untuk membahas isu-isu kesehatan di wilayah kerjanya.

Bertempat di Rumah Makan Serang River View (SRV), selain pamong kalurahan, peserta Lokmin juga berasal dari Polsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kader dan  Kepala Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Pengasih I.

Pada Lokmin kali ini fokus materi adalah Tren Meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih I. Kepala Puskesmas Pengasih I, dr. Yusniar Ridani menjelaskan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah jenis penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya.

“Beberapa contoh penyakit tidak menular itu meliputi penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis), serta gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.”papar dr. Yusniar.

Pencegahan penyakit tidak menular dapat melibatkan pendekatan yang komprehensif dan terpadu, yang sering kali melibatkan perubahan gaya hidup dan lingkungan yang sehat. Beberapa strategi pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Promosi gaya hidup sehat: Mendorong pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari rokok dan alkohol, mengurangi konsumsi gula dan garam, makanan yang mengandung minyak yang berlebih, serta manajemen stres yang efektif.
  2. Pengujian dan deteksi dini: Menggalakkan pemeriksaan rutin dan skrining untuk mendeteksi penyakit secara dini, seperti tes darah untuk diabetes atau tes pap smear untuk kanker serviks.
  3. Penyuluhan dan edukasi: Memberikan informasi tentang risiko penyakit tidak menular dan cara mengurangi risiko tersebut melalui program-program penyuluhan dan kampanye edukasi.
  4. Kontrol lingkungan: Memastikan lingkungan yang sehat dengan mengurangi paparan terhadap polusi udara, polusi air, dan bahan kimia berbahaya.
  5. Akses terhadap layanan kesehatan: Memastikan akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan yang diperlukan untuk diagnosis, pengobatan, dan manajemen penyakit tidak menular.
  6. Kebijakan publik: Mendorong pembentukan kebijakan publik yang mendukung gaya hidup sehat, termasuk regulasi terhadap iklan produk yang tidak sehat dan insentif untuk kebijakan tempat kerja yang mendukung kesehatan.

“Dengan mengadopsi GERMAS ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ), kita dapat mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.” Imbuhnya. (hr)