KKN Atma Jaya Adakan Pelatihan Olahan Tepung Kedelai

06 Januari 2024
Administrator
Dibaca 33 Kali

SENDANGSARI-- Pelatihan pembuatan cookies berbahan dasar tepung kedelai diselenggarakan oleh Alexandra Paska Selma Windyasari salah satu anggota KKN Universitas Atma Jaya Yogyakarta Kelompok 84 dari program studi biologi.

Peserta dalam sosialisasi ini adalah Ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) dan anggota UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan bertempat di Rumah Bapak Sumardi, Dukuh Klegen,  Sabtu (6/12). 

Dalam sambutannya Dukuh Klegen memberikan dukungan atas terlaksananya pelatihan ini. 

"Saya sangat mengapresiasi proker dari KKN Atma Jaya, dengan pelatihan ini tentunya pengetahuan dan wawasan ibu-ibu semua dapat bertambah. Kedepan semoga bisa dipraktekkan mandiri oleh ibu-ibu sebagai peluang usaha sehingga meningkatkan perekonomian keluarga. " tutur Sumardi. 

Selma menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Padukuhan Klegen mengenai kandungan gizi kedelai, mendorong pemanfaatan kedelai sebagai bahan pangan lokal yang berpotensi ekonomis mendukung UMKM di Padukuhan Klegen dan meningkatkan keterampilan masyarakat Padukuhan Klegen dalam pemanfaatan tepung kedelai sebagai bahan dasar pembuatan cookies.

Peserta diberikan wawasan mengenai kandungan gizi tepung kedelai, termasuk protein dan serat yang lebih tinggi daripada tepung gandum.

Melalui sesi demonstrasi, peserta belajar langkah-langkah pembuatan cookies mulai dari pembuatan adonan, pendinginan adonan dan pengovenan adonan.

Sesi diskusi memungkinkan peserta berbagi pengalaman dan ide terkait pemanfaatan tepung kedelai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sesi ini, terdapat beberapa pertanyaan, salah satunya “Apakah tepung kedelai dapat diolah menjadi bolu?”.

“Karena bolu membutuhkan pengembangan adonan yang lebih daripada cookies, maka tepung gandum tidak dapat digantikan 100 persen dengan tepung kedelai. Solusinya adalah dengan melakukan substitusi misalnya 50% tepung kedelai dan 50% tepung gandum.” kata Selma. 

Keseluruhan acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat melalui pemilihan bahan makanan yang bijak, menciptakan momentum positif menuju masyarakat yang lebih sehat.

Harapannya masyarakat Padukuhan Klegen kreatif dalam mengolah makanan dari bahan pangan lokal sehingga dapat mengurangi impor tepung gandum dengan menggunakan bahan pangan lokal dengan tetap menjaga aspek kesehatan. (slm/ipg)Â