Pelatihan Penggunaan dan Perawatan Teknologi Untuk Peternakan di Kalurahan Sendangsari
Sendangsari â Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Ir. Muhkamad Wakid, M.Eng., Dr. Suhartanta, M.Pd., Ir. Yosep Efendi, M.Pd. dan Mahasiswa berkolaborasi dengan BUMDes Kalurahan Sendangsari âBinangun Sendang Artha Sendangsariâ mengadakan Pelatihan Penggunaan dan Perawatan Teknologi untuk Peternakan di Kalurahan Sendangsari, dengan praktik membuat pakan Silase dan Fermentasi, Jumat (14/7.
Kegiatan ini menggandeng para peternak se Sendangsari. Selain itu juga didampingi oleh Lurah dan perwakilan pamong kalurahan Sendangsari dan Direktur BUMDes Sendang Artha Sendangsari, serta menghadirkan praktisi peternak kambing Etawa dari Purworejo, pemilik CV Gunungkelir Cipta Mandiri, bapak Sugiharto.
Kegiatan diawali jam 08.30 WIB dengan registrasi dan sambutan oleh Lurah Sendangsari, bapak Suhardi. Dalam sambutannya Lurah Sendangsari menyampaikan pentingnya mempelajari ilmu dalam beternak, sehingga akan menjadi peternak yang untung dan profesional, bukan peternak yang diperbudak oleh ternaknya. Selain itu disampaikan juga apresiasi kepada tim PkM Dosen UNY. âKami sangat berterima kasih atas pembinaan dan pendampingan yang diberikan UNY melalui program PkM dosen di wilayah Sendangsari, yang secara intensif telah dilaksanakan dan dikoordinasi oleh pak Wakid dalam 2 tahun iniâ, pungkasnya.
Sesi materi di Aula kalurahan Sendangsari dimulai jam 09.00 sampai dengan jam 11.30 WIB. Pada kesempatan ini, sesi diawali oleh Ir. Muhkamad Wakid, M.Eng., yang memberikan paparan terkait perawatan motor penggerak mekanisasi peternakan yang meliputi motor bensin, motor diesel dan motor listrik. Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan cermat akan memastikan peralatan pada kondisi kerja optimal dan awet. Diharapkan para peternak bisa menggunakan dan merawat peralatan mekanisasi peternakan secara benar dan mandiri.
Sesi materi kedua diberikan oleh bapak Sugiharto, praktisi peternakan kambing dan domba tingkat nasional sekaligus pemilik CV Gunungkelir Cipta Mandiri, Farm & Agriculture. Dipaparkan secara praktis dan menarik tentang prospek beternak kambing sekaligus membuka mindset berwirausaha bidang peternakan kambing. Kenapa kambing? Karena beternak kambing siklus perkembangbiakannya pendek dan banyak produk yang bisa dihasilkan. Â Penggemukan diambil dagingnya, peranakan dipanen anaknya, perah diambil susunya. Itu merupakan fokus dan target utama produk peternakan kambing. Produk sampingannya bisa berupa air kencing dan kotoran kambing, yang sangat baik untuk pupuk. Bagaimana strategi praktis serta tip dan trik beternak kambing yang baik dan benar, secara ringkas, lugas dan jelas dipaparkan oleh Sugiharto. Para peserta pelatihan sangat antusias dan interaktif mengikuti penjelasan. â70% biaya operasional peternakan kambing terserap di aspek pakan, oleh karena itu tata kelola pakan akan sangat mempengaruhi kesuksesan dalam beternakâ pungkasnya. Sediaan hijauan pakan ternak sangat dibutuhkan. Selain itu manajemen penyimpanan, pengawetan dan pemberian pakan sangat dibutuhkan ilmu, agar peternak tidak kewalahan dalam memberikan pakan kepada ternaknya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik membuat pakan silase dan fermentasi. Praktik diawali dengan penggunaan mesin pencacah rumput (chopper) untuk memotong rumput Pakchong dan hijauan lainnya. Setelah praktik mencacah rumput, dilanjutkan dengan praktik membuat fermentasi dan silase dari rumput dan hijauan yang telah dicacah tadi. Para peternak peserta pelatihan sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini. âKami ingin semua peternak di Sendangsari mampu membuat pakan silase dan fementasi sehingga akan lebih meningkatkan keuntungan peternakâ, pungkas direktur BUMDes, Mulyono. Lebih lanjut disampikan, peternak yang belum memiliki mesin pencacah rumput dapat menggunakan mesin pencacah rumput di peternakan kambing milik kalurahan ini, dengan mengganti biaya bahan bakar saja. (MW-OTO)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin