Tebar Ribuan Benih Ikan, Mewarnai Acara Merti Padukuhan Secang
(Sendangsaril) Merti Padukuhan Secang Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, yang digelar pada Rabu (19/7), disaksikan oleh ratusan masyarakat setempat maupun warga luar wilayah. Adat tradisional yang digelar ini, cukup semarak dan dipusatkan di lapangan padukuhan setempat.
Prosesi adat budaya tradisional ini, menjadi agenda rutin tahunan, bagi masyarakat Padukuhan Secang, dengan tujuan untuk melestarikan warisan peninggalan para leluhur.
Rangkaian upacara adat tradisional, Padukuhan Secang, diawali dengan ziarah, ke makam para sesepuh dan cikal bakal berdirinya padukuhan setempat.
Rangkaian acara pun berlanjut dengan Bersih Umbul Padjajaran, yang terletak tidak jauh dari lokasi jalannya upacara adat.
Seluruh prosesi upacara adat ini, kemudian dilanjutkan dengan kirab bregodo gunungan, yang diperankan oleh para pemuda Padukuhan Secang. Terdapat pula prajurit yang bersenjatakan tombak, maupun para prajurit perempuan yang bersenjatakan keris.
Kirab ini kemudian disusul dengan barisan warga tiap â tiap Rukun Tetangga (RT), dengan memanggul berbagai macam hasil bumi untuk makan bersama. Usai memasuki Lapangan Secang, kemudian dilanjutkan sejumlah sambutan, baik dari Kapanewon Pengasih, dan Lurah Sendangsari.
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon Secang yang dilakukan oleh Lurah Sendangsari Suhardi. Penebaran ribuan benih ikan oleh salah seorang anggota Komisi 3 DPRD Kulonprogo, juga dilakukan di Sungai Serang, sebagai wujud nyata dalam melestarikan ekosistem air.
Rebutan dua buah gunungan yang terbuat dari berbagai macam hasil bumi dan camilan warung, menjadi puncak prosesi adat budaya tradisional merti Padukuhan Secang.Tidak ketinggalan, sejumlah kesenian tradisional, ditampilkan di hadapan ratusan warga, guna memeriahkan acara tersebut.
Menurut Ketua Panitia Merti Padukuhan Secang, R. Sumbogo, kedepan upacara adat ini akan terus dilakukan sebagai agenda rutin tahunan, guna melestarikan budaya tradisional peninggalan para leluhur.
âbeberapa acara tadi sudah kita lakukan, dan nantinya akan kita jadikan agenda rutin tahunan. Penebaran benih dan penanaman pohon secang juga sudah dilakukan oleh para tamu undangan, ini sebagai peran nyata masyarakat dalam melestarikan alam lingkungan, dan sebagai simbolisasi adanya pohon secang ini, kemudian juga berdiri Padukuhan Secang, sampai sekarang ini. Upacara adat seperti ini juga untuk memahamkan kepada generasi millennial, agar mereka mengenal sejarah adat budaya peninggalan para pendahulu.â paparnya. (***)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin