Rakor G2RT Bahas Program SNI

28 Desember 2023
Administrator
Dibaca 68 Kali

Sendangsari-- Pengurus Kelompok G2RT (Global Gotong Royong Tetrapreneur) Sendangsari bersama kelompok G2RT Srikayangan, Karangwuni, G2RT dari Bantul, Sleman dan Kota mengadakan pertemuan pada Rabu, 27 Desember 2023 di Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Prof. Dr. Rika Fatimah, penggagas G2RT yang juga merupakan dosen di Universitas Gajah Mada (UGM), Bapak Setyo dari Biro BERMAS Sekda Jogja, serta dari BSN Bapak Nasrudin.

Bertempat di Aula Kalurahan Salamrejo, seluruh peserta pertemuan disambut langsung oleh Lurah Salamrejo, Bapak Dani. Bapak Dani menyampaikan dengan adanya G2RT ini bisa membuat produk lokal semakin dikenal. Produk unggulan dari Salamrejo yaitu onde-onde dan stik jagung selalu dipromosikan melalui acara-acara rapat, event, juga pameran.

Tujuan diadakannya pertemuan adalah untuk sharing antar kelompok G2RT serta memantabkan seluruh kelompok di Yogyakarta atas program gagasan Ibu Rika untuk membawa G2RT menuju Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan memiliki label SNI, G2RT DIY akan memiliki hak paten atas produk pada masing-masing kelompok.

Sebagai pengetahuan tentang standarisasi nasional, Bapak Nasrudin dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) dihadirkan untuk menyampaikan sosialisasi tentang Standar Nasional Indonesia (SNI).

Peserta yang merupakan pengurus G2RT menyambut baik gagasan dari Ibu Rika Fatimah, serta siap untuk melengkapi syarat-syarat untuk mengajukan SNI.

"Saya berharap semoga kelompok G2RT segera dapat memperoleh SNI sehingga produk kami memiliki hak paten. Semoga dengan memiliki label SNI, produk unggulan kami dapat lebih dikenal oleh masyarakat dalam dan luar negeri tanpa keraguan sehingga G2RT dapat berkembang dan memberi manfaat bagi warga sekitar." ujar Puji Lestari, pengurus G2RT Sendangsari.

Selain sosialisasi, dalam pertemuan juga diadakan sharing tentang kendala dan bagaimana tingkat pertumbuhan masing-masing kelompok. Beberapa hal yang disampaikan adalah kurangnya dukungan dari pemerintah kalurahan serta belum adanya minat masyarakat untuk bergabung dengan G2RT.

Saat ini memang G2RT belum begitu dikenal oleh masyarakat  luas walaupun produk unggulan sudah pernah ikut pameran di Dubai. Meski begitu, pengurus tetap aktif mempromosikan produk masing-masing kelompok baik melalui acara kunjungan dari luar daerah maupun mengikuti pameran-pameran. (ern)

 

ÂÂ