Kokohkan Nilai Budaya Jawa Pada Anak , Pendidik PAUD dan Guru TK Sendangsari Belajar Bahasa Jawa
Sendangsari-- Sejumlah Pendidik PAUD dan Guru TK di wilayah Kalurahan Sendangsari belajar Tata Bahasa Jawa bersama Angger Sukisno pada Rabu 29 November 2023. Dipilihnya tenaga pendidik dalam belajar karena diharapkan dapat mengajarkannya kepada anak didik masing-masing.
Bertempat di Sanggar Among Lare Padukuhan Pereng Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih, acara dihadiri oleh 22 orang Pendidik PAUD, 9 Guru TK serta beberapa Pamong Kalurahan Sendangsari.
Anak usia dini diharapkan mampu mengenal budayanya sendiri sejak ia dalam tahap perkembangannya. Dengan mengenal serta mampu membedakan Bahasa Jawa Ngoko dan Kromo, anak mampu membedakan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain serta bahasa apa yang pantas untuk diri sendiri.
Ketika anak terbiasa berbahasa Jawa, Ia akan tumbuh menjadi generasi berkarakter dan memiliki sopan santun. Hal tersebut dikarenakan dalam Bahasa Jawa ada tingkatan bahasa untuk diri sendiri dan orang lain baik yang sebaya maupun yang lebih tua yaitu Bahasa Jawa Ngoko, Kromo Madya dan Kromo Inggil.
Selama ini banyak orang tua yang justru merasa bangga saat anaknya pandai berbahasa Indonesia. Tidak salah memang, namun alangkah baiknya jika anak mengenal budayanya sejak kecil. Anak akan secara otomatis pandai berbahasa Indonesia ketika Ia sudah bersekolah.
Karena kurangnya ilmu orang tua dalam mendidik anak dalam hal Tata Bahasa Jawa, seringkali penggunaan Bahasa Jawa Kromo Madya dengan Kromo Inggil salah kaprah. Banyak anak-anak justru menggunakan Kromo Inggil untuk dirinya sendiri dan Kromo Madya untuk orang lain yang lebih tua.
Dengan adanya pelatihan unggah ungguh dan Kawruh Basa Jawa ini diharapkan para  pendidik PAUD dan Guru TK lebih paham dan lebih berhati-hati dalam mengajarkan Bahasa Jawa kepada anak.
Sumiyati, salah satu peserta pelatihan dan juga merupakan pendidik di POS PAUD Delima, Padukuhan Mrunggi mengaku sangat senang dan bersemangat untuk belajar kembali tentang Kawruh Basa Jawa ini.Â
"Pelatihan ini sangat bagus dan diharapkan mampu memberi semangat juga untuk semua pendidik dalam mengajarkan Bahasa Jawa yang benar kepada anak-anak."tutur Sumiyati.
Antusias dari peserta lain juga nampak sangat besar mengingat saat ini Bahasa Jawa yang merupakan Bahasa Ibu justru kurang dikenal oleh anak-anak. Kebanyakan anak-anak fasih berbahasa Indonesia karena dirumah dan di sekolah menggunakan Bahasa Indonesia.
"Menjadi sebuah tantangan juga bagi kami para pendidik untuk mengajarkan anak-anak untuk mulai terbiasa menggunakan Bahasa Jawa yang benar, baik di rumah maupun di sekolah." Ujar Sumiyati.
(ern)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin