Anggota KWT di Kalurahan Sendangsari Terima Bantuan Bibit

21 Januari 2023
Administrator
Dibaca 56 Kali

KULONPROGO – Anggota kelompok wanita tani (KWT) di Kalurahan Sendangsari Pengasih, memperoleh bantuan bibit tanaman seperti sayuran terong, tomat, lombok juga bibit tanaman pisang dari program pemberdayaan KWT Kalurahan Sendangsari. Di samping bibit tanaman sayuran bantuan berupa alat produksi, pupuk, benih, dan alat pendukung pemasaran; rak panjang dan etalase.

Ulu-ulu Kalurahan Sendangsari Kuntoro Edi menuturkan, program lain berupa pelatihan teknologi tepat guna meliputi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, pengolahan media tanam dan pembuatan biosaka.

Bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal) diserahkan kepada anggota KWT di sepuluh padukuhan di Sendangsari. Danarta Kalurahan Sendangsari Sugiyanto mengatakan, dari sepuluh KWT yang ada di wilayahnya beberapa diantaranya punya kegiatan produktif yang layak dikembangkan. Misalnya KWT di Padukuhan Pereng yang punya kegiatan produktif pengolahan umbi-umbian dan tepung mocaf. Di Girinyono berupa kebun empon-empon beserta pengolahan jamu gendong.

Sugiyanto menambahkan, kegiatan KWT di Padukuhan Kroco Sendangsari banyak menanam sayur- mayur. Anggota KWT di Kroco beranggotakan 30 ibu-ibu punya dua demplot tanaman. Ibu-ibu di RT 21 Padukuhan Kroco menanam beragam tanaman sayur dan pangan ditambah tanaman obat keluarga. “Pemberian bantuan dari kalurahan sudah barang tentu dapat menjadi motivasi bagi keberlanjutan dalam mengelola KWT. Di Kroco, panen hasil kebun diupayakan tak dijual glundungan tapi dijual dalam bentuk aneka olahan. Jualnya di Pasar Tani Dhuawar yang buka saban Ahad pagi,” tutur Sugiyanto Jumat 20 Januari 2023.

Di Padukuhan Kroco dua produk bahkan jadi ikon KWT setempat yaitu keripik bunga pisang dan sirup alang-alang. Keduanya siap diolah manakala terdapat pesanan. “Dengan pemanfaatan lahan pekarangan atau dikenal dengan rumah pangan lestari, kami memang bisa merasakan hasilnya. Setidaknya untuk keperluan beras dan sayur-mayur tak harus membeli,” imbuhnya.

Di pekarangan warga Sendangsari umumnya selain tanaman keras juga tumbuh tanaman pangan dengan baik. Warga, kata Sugiyanto, terbiasa menyayur daun singkong, lompong, daun pepaya, terong dan sayuran lain hasil panen. Sementara konsumsi protein bisa bersumber dari ternak unggas peliharaan baik daging maupun telur.

“Dengan adanya hasil sayuran dari kebun atau tanah pekarangan, warga sangat terbantu. Bisa menghemat belanja kebutuhan pangan harian,” pungkasnya. (Sukron) Sumber : Wiradesa