Sosialisasi Program Kampung Iklim Pemkal Sendangsari

10 Mei 2022
Administrator
Dibaca 38 Kali

Sendangsari (10/05/2022) Sosialisasi tentang Program Kampung Iklim(Proklim) terus digencarkan. Bertempat di aula balai kalurahan sendangsari sosialisasi ini dilaksanakan dengan menghadirkan pamong kalurahan sendangsari, BPK dan Bumdes Binangun Sendang Artha.

Lurah Sendangsari, Suhardi menyambut baik kegiatan ini.

“Di sendangsari sudah banyak “kampung”, ada kampung KB, Kampung Tangguh Nusantara, Kampung Tangguh Wisata, Kampung Anak Sejahtera, Kampung Berkah dan diharapkan bisa berprestasi seperti kampung iklim yang kemarin berhasil menjadi juara 2 dalam lomba Kampung Berseri Astra.”tutur Suhardi.

Bertindak sebagai narasumber yaitu Sugiyanto yang juga menjabat Danarta Sendangsari memaparkan tentang Program Kampung Iklim, Kegiatan Kampung Iklim, Adaptasi Iklim dan Mitigasi Iklim.

Program Kampung Iklim adalah Program dengan lingkup atau skala nasional yang dikelola oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ditingkat local sesuai dengan kondisi wilayah. Pemerintah RI berkomitmen bahwa seluruh potensi masyarakat harus digerakkan. Indonesia melibatkan masyarakat untuk mengendalikan perubahan iklim melalui Program Kampung Iklim yang mencakup 20.000 desa di tahun 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Climate Adaptation Summit (CAS) 2021 tanggal 25 Januari 2021.

Upaya yang dilakukan dalam kegiatan kampung iklim adalah  dengan adaptasi perubahan iklim dan mitigasi perubahan iklim.

Adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian iklim ekstrim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi. Upaya adaptasi perubahan iklim dapat dilakukan dengan pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, Peningkatan ketahanan pangan dan Pengendalian penyakit terkait iklim.

Mitigasi perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim. Upaya mitigasi dilakukan dengan cara pengelolaan sampah, limbah padat dan cair, Penggunaan Energi Baru Terbarukan, konservasi dan penghematan energy, budidaya pertanian rendah emisi GRK, Meningkatan atau mempertahankan tutupan vegetasi dan Mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Upaya adaptasi dan mitigasi merupakan paket utuh pengendalian perubahan iklim yang harus dilaksanakan secara bersama-sama untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia. Hal ini dapat adanya perubahan pola, intensitas atau pergeseran parameter utama iklim seperti curah hujan, suhu, kelembaban, angin, tutupan awan dan penguapan. Perubahan iklim berdampak pada ekosistem dan manusia di seluruh bagian benua dan samudera di dunia. Perubahan iklim dapat menimbulkan risiko besar bagi kesehatan manusia, keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa suhu rata-rata Indonesia pada tahun 2016 lebih tinggi 1,2 derajat celcius dibandingkan normalnya yaitu berdasarkan suhu rata-rata Tahun 1981-2000. Hal ini melampaui rata-rata anomaly suhu tahun 2015, yaitu sebesar 1 derajat celcius dibandingkan normalnya. Sejalan dengan hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaporkan bahwa terjadi kecenderungan kenaikan kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan puting beliung. Kejadian bencana hidrometeorologi yang diperparah dengan factor antropogenik terus meningkat dari tahun ke tahun, dimana saat ini tercatat mencapai 98 persen dari seluruh kejadian bencana di Indonesia.

Dengan kondisi tersebut maka upaya adaptasi dan mitigasi menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan guna menghindari bencana dan kerugian yang lebih parah akibat terjadinya perubahan iklim.

Upaya pengendalian perubahan iklim yang dilaksanakan secara global, merupakan salah satu agenda prioritas dunia untuk menyelamatkan kehidupan di bumi dan mengamankan keberlanjutan pembangunan nasional. Guna tercapainya target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim, seluruh pemangku kepentingan perlu terlibat secara aktif.

Komitmen Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam mengendalikan laju kenaikan suhu bumi harus ditransformasikan menjadi kegiatan bersama para pemangku kepentingan dengan pendekatan yang lebih strategis dan cerdas dari biasanya. Program Kampung Iklim (ProKlim) yang ditetapkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat, merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat local.