Embung Blubuk, Destinasi Wisata Baru Kabupaten Kulonprogo

01 Februari 2022
Administrator
Dibaca 55 Kali

Sejumlah obyek wisata baru, kini mulai bermunculan di Kabupaten Kulonprogo. Salah satu diantaranya, yang kini tengah moncer, yakni Embung Blubuk yang terletak di Pedukuhan Blubuk, Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih. Embung yang dibangun pada Tahun 2015 silam dan menghabiskan anggaran hingga mencapai sekitar 4 milyar, direncanakan untuk irigasi lahan persawahan di tiga pedukuhan serta cetak lahan sawah baru di seputar wilayah tersebut. Ditangan sejumlah anggota Karang Taruna setempat, Embung Blubuk disulap menjadi sebuah obyek wisata, yang kini makin banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun dari luar wilayah.

Berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Wates menuju arah utara, bakal bisa kita temui salah satu destinasi wisata yang kini tengah ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Menurut Kepala Dukuh Blubuk, Agus Sulistiono saat ditemui Sabtu (1/2) mengungkapkan, pada awal Tahun 2021, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna, tergerak untuk membuat sejumlah spot – spot diseputar embung tersebut. “awalnya memang para pemuda mulai membikin beberapa spot dari bambu, dan ternyata mendapatkan dukungan penuh dari tokoh – tokoh masyarakat. Lambat laun lokasi ini mulai dikenal oleh warga luar daerah dan sudah sering kali dikunjungi, baik untuk gelaran senam, maupun pertemuan dari beberapa organisasi,” papar Agus

Dan kini keberadaan obyek wisata Embung Blubuk terus berbenah, selain menyuguhkan perahu dari bambu (getek) juga terdapat warung yang sederhana, untuk sekedar minum kopi dan menikmati makanan khas kabupaten Kulonprogo, seperti geblek dan tempe benguk, maupun camilan gorengan lainnya, yang dilengkapi dengan ruang pertemuan dalam kapasitas terbatas. sedangkan ditiap malam minggu selalu disuguhkan permainan musik akustik dari pengelola obyek wisata tersebut. Bahkan spot foto selfie yang biasa dimanfaatkan oleh para remaja dan kaum muda juga terus ditambah, guna untuk menarik para wisatawan. Sejumlah gubuk yang berbahan dasar kayu dan bambu juga didirikan untuk bercengkerama dari para pengunjung yang tengah berada di obyek wisata ini.

Selain itu, pihak pengelola juga sengaja menyediakan tempat ibadah seperti Mushola, Toilet dan juga Camping ground dan hingga kini pihak pengelola belum menerapkan tiket tanda masuk lokasi obyek wisata serta parkir gratis. “beberapa fasilitas spot memang selalu dimunculkan oleh teman – teman pengelola, semua semata – mata untuk memperindah lokasi dan kenyamanan para pengunjung. Ya kalau sekarang untuk jumlah kunjungan mulai meningkat terutama hari sabtu dan minggu, seperti kelompok senam ibu – ibu, para pecinta gowes maupun para remaja yang sekedar refreshing sambil menikmati pemandangan alam disekitar embung,”pungkas Agus Sulistiono (bis)