Kasus Terkonfirmasi Positif Masih Tinggi, Wapres Pimpin Rakor Penanganan Covid-19 DIY

29 Juli 2021
Administrator
Dibaca 42 Kali

Wates – Jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif khususnya di DIY masih menampakkan angka yang tinggi. memindaklanjuti hal tesebut, Pemerintah Pusat melakukan Koordinasi dengan  Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diikuti juga kabupaten/kota di DIY, dilaksanakan melalui video conference, pada Rabu (28/7/2021). Pada video conference tersebut juga diikuti Pemkab Kulon Progo, dihadiri Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo didampingi Wakil Bupati Fajar Gegana, Forkopimda, Dinas Kesehatan, dan OPD terkait. 

Pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 DIY yang dipimpin Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin menjelaskan secara daring bahwa penurunan mobilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mengalami hasil yang baik dibandingkan dengan 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali namun data posivity rate masih menunjukan angka presentase 41 %. 

Persentase penurunan mobilitas di DIY pasca pemberlakuak PPKM Level 4 di tempat beberapa tempat yaitu wisata perbelanjaan turun 30 %, pasar dan obat 9%, tempat rekreasi 59%, stasiun dan bandara 70 %, tempat kerja 25 %.  

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin juga meminta kepada Pemerintah DIY untuk meningkatkan pencapaian 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang juga diterapkan ke seluruh daerah di DIY agar penanganan kasus Covid-19 lebih efektif. Dengan begitu diharapkan dapat juga untuk menekan angka positivity rate yang masih tinggi.  

Sementara itu,Sri Sultan Hamengkubuwono XI selaku Gubernur DIY, memberikan penjelasan lain terkait kebijakan dan upaya penanganan kasus Covid-19 di DIY.

Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan dalam hal oksigen di DIY, Pemda DIY terus berupaya mengoptimalakan dan memastikan ketersediaan oksigen tersebut, di RS.  

Selain itu, perlu adanya pengetatan di level perumahan dan desa karena mobilitas masyarakat di wilayah tersebut masih cukup tinggi baik hanya untuk ke warung, ke tetangga bahkan hanya nongkrong. “tapi bapak juga bisa melihat bagaimana di perumahan itu 17% yang kira-kira satu minggu yang lalu masih 19% sekarang 17%. Di jalan-jalan memang turun persentasenya, tapi begitu di lingkunan perumahannya belum ke arah zero” kata Sri Sultan.

Disisilain kurangnya pemantauan kesehatan oleh nakes terhadap para isoman menyebabkan kondisi masyarakat tidak tersortir antara yang menjalani isoman dengan yang memerlukan penanganan isoter. Kami terus mensosialisasikan pasien yang terindikasi positif Covid-19 dengan gejala ringan, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah ataupun shelter yang disediakan Pemda DIY.

Berkaitan dengan menambahnya varian baru virus Covid-19 yaitu varian “Delta”, pada Kabupaten Kulon Progo masih aman karena tida ada indikasi atau hasil tes yang merujuk pada penemuan virus varian delta di Kulon Progo. Hal ini menjadi sesuatu yang cukup melegakan khususnya bagi warga dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, namun tetap menjadi antisipasi bersama supaya tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Wamenkes Dante, menjelaskan ketersediaan dan distribusi obat-obatan di daerah juga harus lebih diperhatikan. Harapannya, setiap daerah tidak akan mengalami defisit obat mengingat banyaknya pasien positif Covid-19 yang melakukan isoman sehingga memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan obatnya secara mandiri. Demikian halnya dengan pasien Covid-19 yang berasal dari masyarakat miskin. Suplai obat dari pemerintah akan meringankan beban yang bersangkutan dan dapat mengalihkan pendapatan untuk kebutuhan lain.

Wamenkes Dante juga mengingatkan agar limbah infeksius pasien Covid-19 harus diperhatikan secara berkala dengan diolah serta melakukan disinfektasi pada tempat atau ruangan-ruangan perawatan. “Selain itu, APD habis pakai, juga harus dibersihkan ataupun diolah dengan baik,” urainya. MC Kab Kulon Progo/Raf/Hr/Humprov/

Sumber : kulonprogokab.go.id