Sosialisasi Pencegahan Stunting

05 April 2021
Administrator
Dibaca 48 Kali

Dalam beberapa tahun terakhir, negara kita dihebohkan oleh berita tentang masih banyaknya kasus stunting di Indonesia. Data dari lembaga yang berwenang (Kementerian Kesehatan) menunjukkan fakta yang mengejutkan. Saat ini, negara kita masih memiliki 27,76 persen kasus stunting di mana angka tersebut melebihi toleransi maksimal kasus stunting yang diharapkan oleh World Health Organization (WHO) yakni kurang dari 20 persen. Angka ini menjadikan Indonesia negara dengan kasus stunting tertinggi di kawasan Asia Tenggara dank e- 5 di dunia.

Stunting sendiri sebenarnya merupakan keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama. Pemberhentian pertumbuhan meliputi pertumbuhan tubuh dan otak. Stunting menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusia dengannya. Stunting juga menyebabkan keterlambatan perkembangan cara berpikir.

Stunting sebenarnya masih dapat dicegah jika orang tua mengambil langkah-langkah penting dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak. Jika anak tidak mendapatkan makanan dan perawatan yang tepat selama waktu khusus itu, efeknya bisa sangat berbahaya. Hampir setengah dari kematian anak di seluruh dunia terkait dengan kondisi ini.

Terkait dengan hal tersebut, penulis (Drs. Mardiya) telah menciptakan lagu untuk sosialisasi pencegahan stunting bersama Adam Sugiharto, SE, MSi dari BKKBN Pusat. Lagu yang dimaksud kami beri judul “Ayo Cegah Stunting” di mana video proses rekamannya telah kami ungguh di YouTube  melalui channel Drs. Mardiya, pada hari Sabtu, 27 Maret 2021. Sementara videoklip lagu tersebut saat ini sedang digarap oleh BKKBN Pusat dengan maksud agar pesan lagu tersebut dapat dicerna dengan mudah oleh masyarakat umum di seluruh Indonesia.

Pesan inti dari lagu berdurasi 6,5 menit yang musiknya digarap La-Tahzan Panjatan, Kulon Progo dan dinyanyikan sendiri oleh Pak Ndut/Drs. Mardiya bersama Fina Fasanda ini adalah bahwa dalam rangka mencegah stunting harus dimulai dari keluarga. Yakni sejak ibu hamil yang dilanjutkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) hingga akhir tumbuh kembangnya. Dalam lagu tersebut, juga ditekankan perlunya kita memperhatikan ciri dan tanda-tandanya, kita sembuhkan dan pulihkan bila terlanjur serta kita antarkan mereka ke masa depan.

Dalam lagu yang pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar seminggu ini juga memberikan pesan bahwa anak jangan lagi kekurangan Air Susu Ibu (ASI), jangan pula sampai kurang gizi sehingga akan terwujud generasi kualitas tinggi yakni generasi yang sehat, cerdas, dan mandiri. Terkait dengan hal tersebut, semua harus terlibat, peduli dan berpartisipasi agar kasus stunting tidak lagi ada di negeri ini.  Di akhir lagu, dalam mencegah kasus stunting maka dipesankan untuk mencegah nikah dini dan hamil di usia muda (kurang dari 21 tahun). Juga harus menjaga jarak anak dalam rentang waktu minimal 3-4 tahun, mencukupkan kebutuhan gizinya serta jangan sampai kekurangan ASI.

Sumber : Dinas PMD Dalduk & KB Kulon Progo