5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Omicron, Varian Baru Corona
Selasa, 30 November 2021 | 17:30 WIB
KOMPAS.com - Varian Omicron B.1.1.529 adalah varian baru virus corona penyebab Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Varian Omicron saat ini diketahui telah menyebar di banyak negara di luar Afrika Selatan, seperti Jerman, Italia, Belanda, Israel, dan Kanada.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November 2021 telah menetapkan varian Omicronsebagai variant of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan.
Melansir laman WHO, Minggu (28/11/2021), para peneliti dari Afrika Selatan dan seluruh dunia masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap karakteristik varian Omicron.
Berikut hal-hal yang sudah diketahui dari varian Omicron:
Belum dapat dipastikan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain, termasuk Delta.
Jumlah orang yang dites positif Covid-19 telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terdampak varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.
Belum dapat dipastikan apakah infeksi Covid-19 akibat varian Omicron, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dari varian lain, termasuk Delta.
Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan.
Akan tetapi, hal ini mungkin disebabkan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi. Bukan spesifik akibat infeksi dari Omicron.
Sejauh ini belum ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.
Namun demikian, perlu diingat bahwa semua varian Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.
Bukti awal menunjukkan kemungkinan orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 dapat terinfeksi ulang dengan lebih mudah, karena varian Omicron.
Namun, informasi tersebut masih terbatas. Informasi lebih lanjut tentang hal ini akan segera disampaikan WHO dalam beberapa hari atau minggu mendatang.
WHO saat ini masih bekerjasama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan yang ada, termasuk vaksin.
Sejauh ini, vaksin masih tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian dan tetap efektif terhadap varian Delta yang memiliki tingkat penularan tinggi.
WHO menyebutkan bahwa tes PCR (Polymerase Chain Raction) masih mampu mendeteksi infeksi Covid-19 akibat Omicron.
Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah varian Omicron berdampak pada jenis tes lain, termasuk tes rapid antigen.
Menurut WHO, langkah paling efektif yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19, termasuk varian Omicron adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Protokol yang efektif mencegah penularan Covid-19 antara lain:
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin