KBM Tatap Muka di Kulonprogo Tak Tergesa-gesa

30 Desember 2020
Administrator
Dibaca 48 Kali

KULONPROGO, KRJOGJA.com – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulonprogo tidak tergesa-gesa memberlakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. Masih dilakukan kajian pemberlakuan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka pada awal Januari 2020 mendatang, karena penambahan kasus di wilayah ini terus meningkat tajam pada Desember ini.

Sampai Sabtu (26/12/2020), total kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kulonprogo sebanyak 909 kasus dengan rincian 45 isolasi rumah sakit, 385 isolasi mandiri, 462 sembuh dan 17 meninggal dunia.

“Rencana KBM secara tatap muka akan dilaksanakan, bila kasusnya semakin naik dan meluas, maka pembelajaran tatap muka akan ditunda, sampai situasinya memungkinkan,” ungkap Kepala Disdikpora Kabupaten Kulonprogo Arif Prastowo SSos MSi, Minggu (27/12/2020).

Pihaknya, lanjut Arif, sudah meminta seluruh pihak sekolah mempersiapkan pembelajaran tatap muka, baik dari sisi sarana dan fasilitas pendukung protokol kesehatan maupun sistem pembelajarannya.

Gugus tugas, kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulonprogo Fajar Gegana, belum mengeluarkan surat rekomendasi sekolah yang akan menerapkan KBM sistem tatap muka. Hal ini mengingat kondisi perkembangan Covid-19 cukup tinggi. “Kami mengacu pada provinsi dalam penerapan KBM tatap muka. Surat rekomendasi KBM tatap muka akan dikeluarkan sesuai juga dengan kesiapan sekolah dengan protokol kesehatannya,” ujar Fajar Gegana.

Dikatakan Fajar Gegana, belum semua sekolah di Kulonprogo siap sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan. Selain itu, kesiapan guru dalam memberlakukan dan mengatur jadwal KBM tatap muka. “Kami akan keluarkan rekomendasi bila sekolah sudah siap sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan, serta pengaturan KBM secara tatap muka yang dapat mencegah penyebaran Covid-19,” urainya.

Sementara itu, Komisi IV DPRD Kulonprogo menyebut peran fasilitas kesehatan seperti puskesmas sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran pembelajaran tatap muka. “Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka, daya dukung faskes seperti puskesmas sangat diperlukan. Sehingga harus ada sinergitas antara instansi pendidikan dengan instansi kesehatan, jangan sampai kita cuma buka aja (pembelajaran tatap muka) tapi layanan kesehatannya tidak mampu,” papar Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Istana SH MIP.

Menurut Istana, persiapan puskesmas dalam mendukung pembelajaran tatap muka sangat penting. Jika nanti ada temuan kasus Covid-19 saat pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah, puskesmas yang terlebih dulu turun tangan. Oleh karena itu instansi terkait yakni Disdikpora dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat perlu segera menjalin kerjasama perihal itu.

Terkait soal kesiapan sekolah terutama yang ada di wilayah perbukitan dalam menghadapi pembelajaran tatap muka, Istana menilai sebagian besar sekolah telah menyiapkan sarana prasarana penunjang. Dari pantauannya di lapangan belum lama ini, fasilitas protokol kesehatan sudah terpenuhi.

Tetapi, lanjutnya, untuk pelaksanaan KBM secara langsung yang wacananya akan dilakukan pada Januari 2021 mendatang belum jelas apakah bisa terlaksana sesuai jadwal atau mundur. Sebab perlu ada persiapan yang lebih matang agar pembelajaran tatap muka itu tidak menimbulkan persoalan.

“Nanti kita rapatkan dengan instansi terkait, termasuk dengan orang tua siswa, karena salah satu faktor bisa tidaknya belajar tatap muka terlaksana itu dari izin orang tua. Di samping itu kami juga harus ikuti ketentuan yang ada,” tambahnya.(Wid/Rul)