Walau Kemarau, KWT Dhuawar Tidak Pernah Galau

19 September 2019
Administrator
Dibaca 36 Kali

Musim kemarau yang berkepanjangan sangat dirasakan dampaknya. Banyak sumber mata air yang mengalami penurunan debit airnya bahkan tidak sedikit pula yang kering habis airnya. Akibatnya banyak tumbuhan yang layu dan menggugurkan daunnya. Pemandangan seperti itu bisa dijumpai setiap tahunnya.

Namun Kelompok Wanita Tani Dhuawar yang berlokasi di Pedukuhan Kroco Desa Sendangsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo, senantiasa bersyukur kepada Allah Swt karena dimusim kemarau yang berkepanjangan, sumur-sumur warga disekitar KWT Dhuawar tidak mengalami kekeringan hanya saja terjadi penurunan debit airnya.

Pada Rabu 19 September 2019 pengurus dan anggota KWT Dhuawar secara bergotong royong mengadakan kegiatan pembibitan benih tanaman, penanaman dan penyiraman, serta pemanenan pupuk organik. Suparmi selaku ketua KWT Dhuawar mengajak kepada seluruh anggotanya agar selalu berjiwa telaten dan open sehingga nanti akan panen. Kekurangan air jangan dijadikan alasan/kendala dalam perawatan Kebun Bibit Desa (KBD). Selama ini kebutuhan air untuk kegiatan KWT diambilkan dengan pompa air dari sumur warga dan disalurkan ke lokasi KWT Dhuawar dengan pipa atau selang air. Suparmi berharap agar kedepan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo bisa memberikan bantuan pompa air diesel karena dirasa lebih hemat dibanding dengan menggunakan pompa air listrik. Apalagi bila ada bantuan untuk pembuatan sumur bor/pantek tentunya akan mencukupi kebutuhan air KWT Dhuawar.

Hadir dalam kesempatan itu, Sugiyanto selaku penasehat KWT Dhuawar meminta untuk mendesain/menata ulang pintu masuk menuju kwt dan pintu keluar dari kwt, sehingga bila ada kunjungan tamu bisa leluasa mengitari kebun bibit desa KWT Dhuawar, juga perlu penataan lahan agar menarik perhatian dengan tanaman pendek sepeti sawi dan loncang ditaruh depan, kemudian ditengah lahan tanaman lombok dan terung, dibelakang untuk lahan tanaman buncis, kacang panjang termasuk kolam untuk lele dan kandang untuk ayam.

Hasil panenan disetiap anggota selain untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga masing-masing, apabila terjadi surplus maka bisa ditabung di Bank Sayur Dhuawar. Setoran sayur mayur dari anggota selain dipasarkan setiap Jumat pagi di halaman Kantor Dinas Bupati Kulon Progo juga disetorkan kepada pedagang sayur keliling yang ada disekitar wilayah tersebut. Hasil penjualan sayur mayur tersebut ditabung di bank sayur Dhuawar dan uang tabungan bisa diambil sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan antara pengelola bank sayur dan nasabah.

Selain kegiatan tersebut diatas, anggota KWT Dhuawar semakin kreatif berinovasi dalam pengolahan pangan lokal, olahan pangan lokal yang sudah ada seperti dawet daun pisang, dan yang paling viral dan terkenal adalah keripik bunga pisang. Untuk mendapatkan rasa yang lezat, olahan dawet daun pisang dan keriping bunga pisang tersebut adalah dari pisang batu atau lebih dikenal dengan istilah pisang kluthuk. Untuk pemesanan keripik bunga pisang bisa menghubungi 085229639293 (Suparmi), sedangkan untuk pemesanan dawet daun pisang silakan menghubungi 085229059305 (Eka Indarwati)

Keberhasilan KWT Dhuawar tidak terlepas dari peran aktif dari berbagai pihak diantaranya Dukuh Kroco, Kepala Desa dan Perangkat Desa Sendangsari, THL TBPP Pengasih, Koordinator Penyuluh Pertanian BP3K Pengasih yang selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dalam memberikan pendampingan maupun pembinaan kegiatan KWT. (s-od, S-dw)

Sumber : omahdhuawar.home.blog