Sepuluh Sekolah/Madrasah Kulon Progo Mengikuti Kegiatan Super Outbound Sekolah Literasi Indonesia

26 Desember 2019
Administrator
Dibaca 42 Kali

Sepuluh sekolah/madrasah Kulon Progo mengikuti kegiatan “Super Outbound” Sekolah Literasi Indonesia Kulon Progo (SLI KP) di Gua Kiskendo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan hari Sabtu (21/12) pagi ini bertujuan untuk menguatkan interaksi antar kepala sekolah/madrasah, guru-guru, beserta karyawan dari SDN 1 Sentolo, SDN 2 Sentolo, SD Muh Sidowayah, MI Muh Kenteng, SD Muh Girinyono, SDN Karangwuni, SDN 1 Kulwaru, SDN Giripeni, MIN 2 Kulon Progo, serta MI Muh Serangrejo.

Kegiatan dibuka oleh E. Satya Rahadi K. (Pengembang Teknologi Pembelajaran) pada apel pagi Super Outbound. Laki-laki yang akrab dipanggil Aan ini mewakili Disdikpora Kulon Progo menyampaikan apresiasinya  terhadap program pendampingan yang diberikan SLI. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang telah bersemangat dalam memaksimalkan potensi, memaksimalisasi diri, serta berterima kasih atas semangat para guru dalam meningkatkan kualitas sekolahnya.

Program pendampingan SLI sendiri merupakan program Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan) bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta (DD Yogya), sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Tahun ini, sejumlah 14 Konsultan Relawan (KAWAN) SLI disebarkan ke lima wilayah Indonesia untuk mendampingi sekolah/madrasah dalam meningkatkan performanya. Kulon Progo menjadi salah satu Kabupaten penerima manfaat SLI. Dalam hal ini, Dompet Dhuafa bersinergi dengan Disdikpora Kulon Progo dan Kemenag Kulon Progo.

Selain untuk penguatan interaksi antar sepuluh sekolah/madrasah terpilih di Kecamatan Wates, Sentolo, dan Pengasih, pengenalan dan internalisasi nilai-nilai DD Pendidikan juga menjadi tujuan diadakannya outbound. Dua orang KAWAN SLI KP dengan bantuan 2 pengelola DD Yogya, 2 KAWAN SLI Gunung Kidul, dan 4 orang TNI, berkolaborasi dalam merancang 6 permainan untuk total 102 peserta. Enam permainan tersebut memiliki 6 pesan, antara lain Sinergy, Persistent, Innovative, Care, Continuous Improvement, dan Trustworthy, yang selanjutnya disingkat menjadi SPIRIT. Internalisasi nilai DD Pendidikan tersebut disampaikan pada akhir sesi outbound oleh KAWAN SLI KP.

“Secara teknis, KAWAN SLI KP membentuk pengelompokkan guru berdasarkan fungsinya. Kelompok pertama adalah kelompok kepala sekolah/madrasah, kelompok ke-2 dan ke-3 merupakan kelompok yang dibentuk dari ‘guru model’ masing-masing sekolah/madrasah. Tiga kelompok tersebut selanjutnya akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari KAWAN SLI KP. Sementara itu, tujuh kelompok lainnya merupakan gabungan dari guru-guru dan karyawan 10 sekolah/madrasah yang akan menerima materi pelatihan SLI melalui tiga kelompok sebelumnya” papar Irfa salah satu KAWAN SLI KP.

Irfa selanjutnya menjelaskan gambaran dan harapan pasca outbound, “Guru baru hingga guru-hampir-pensiun terlebur menjadi satu keluarga baru. Tawa dan canda tercurah dari insan-insan mulia itu. Terharu melihat senyum terkembang pada figur bijak nan syahdu. Semoga keluarga baru ini semakin menyatu untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang kian bermutu”, pungkasnya dengan senyum ceria.

SLI Kulon Progo. Menyatu Menyatu Luar Biasa! Menyatu Menyatu Istimewa!

Oleh : Irfa Ramadhani (KAWAN SLI KP)

Sumber