Artikel
image

Tradisi Selikuran Bulan Ramadhan Padukuhan Blubuk

Administrator Administrator

Sendangsari (05/05/21) tradisi malam sekiluran adalah salah satu taradisi orang Jawa. Biasanya orang jawa melaksanakan atau memperingati tradaisi tersebut pada 21 Ramadhan atau lebih di kenal dengan malam Lailatul Qadar. Selikuran (21 Ramadhan ) adalah tradisi budaya sekaligus religius (agama) yang penuh dengan makna. Pada umumnya masyarakat memperingati selikuran dengan berbagai ragam tradisi.

Pada malam selikuran (21 Ramadhan) menurut ajaran islam dimaknai istimewa karena 21 Ramadhan menurut sejarah dan cerita islam awal Rasullulah Saw memulai beri’tikaf. I’tikaf yang berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang di sunahkan untuk dikerjakan disetiap waktu dan diutamakan di Bulan Suci Ramadhan dan di khususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadar.

Mushola Nur-Alifan yang berada di Padukuhan Blubuk Rt 46 mengadakan tradisi selikuran dengan acara makan bersama, dengan cara membawa makanan dari rumah dan di bagikan secara acak yang di sebut oleh warga sekitar yaitu nasi nuk ataupun trempelangan, tradisi ini yang di mulai setelah warga masyarakat menjalankan Shalat Tarawih. Tradisi ini yang sudah menjadi kegiatan rutin selama Bulan Ramadhan pada warga masyarakat. Minggu (02/05/21).

Kegiatan yang sempat berhenti karena adanya pandemi sejak tahun lalu, kini tradisi tirakatan di lestarikan kembali. Walaupun dimasa pandemi seperti ini tradisi selikuran terlaksana dengan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

image
Sendangsari