Artikel
image

Studi Orientasi Bank Sampah Beringin di Bank Sampah Dhuawar Sejahtera

Administrator Administrator

Bank Sampah Beringin yang beralamat di Pedukuhan Ringinardi Desa Karangsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo telah membentuk kepengurusan pengelola bank sampah pada 30 September 2017 yang lalu. Pengurus Bank Sampah Beringin terdiri dari Dukuh Ringinardi sebagai Pelindung, Murtinem selaku Direktur, Wati selaku Wakil Direktur, Priyo S sebagai Sekretaris, Suwartinah sebagai Wakil Sekretaris, Maryanti sebagai Bendahara, Muriyani sebagai Seksi Pemilahan, Suyamti sebagai Seksi Penimbangan, Puji Martuti sebagai Seksi Pencatatan, Joko Pamungkas sebagai Seksi Produksi dan Seksi Pemasaran yakni Joko Suyono.

Program atau rencana kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah upaya untuk menguatkan kapasitas pengurus dalam mengelola bank sampah dengan melakukan kunjungan atau studi orientasi ke Bank Sampah Dhuawar Sejahtera. Kunjungan studi orientasi dilaksanakan pada 1 Oktober 2019 dan didampingi Rusnawati dari PLKB Pengasih yang mana juga selaku pendamping Kampung KB Desa Karangsari. Harapan dari kunjungan studi orientasi ini menurut Rusnawati adalah untuk mengambil contoh positif dari manajemen pengelolaan Bank Sampah Dhuawar Sejahtera dalam hal administrasi, semangat dan pengalaman dalam mengedukasi masyarakat agar peduli untuk mengelola sampah dan selanjutnya Bank Sampah Beringin agar segera merealisasikan pengelolaan bank sampah diwilayahnya sehingga yang dulunya sampah tidak ada nilai jualnya kedepan akan membawa manfaat dan berkah baik untuk pengelola maupun warga masyarakat disekitarnya.

Febriyanti selaku Direktur Bank Sampah Dhuawar Sejahtera merasa senang mendapat kunjungan dari pengurus Bank Sampah Beringin. Kunjungan diawali dengan melihat sarana pra sarana yang ada seperti gedung bank sampah, alat pengepres dan alat pencacah botol plastik, kendaraan roda tiga, timbangan digital duduk, serta sebuah alat khusus pencacah plastik kresek bantuan dari Kementrian PUPR Direktorat Jendral Bina Marga. Febriyanti juga memaparkan bagaimana proses awalnya pengumpulan sampah. Nasabah menyetorkan sendiri sampah yang telah dipilah dari rumah masing-masing nasabah, namun sekarang setelah ada kendaraan roda tiga, petugas akan keliling mengambil sampah kerumah nasabah sesuai titik kumpul yang disepakati setiap sebulan sekali pada minggu ke tiga sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Sampah yang telah diambil tadi sesampainya di Bank Sampah Dhuawar Sejahtera akan dipilah lagi jika masih tercampur namun jika sudah betul-betul benar pemilahanya maka langsung akan di timbang dan hasilnya dicatat dalam buku penjualan. Bank sampah induk maupun bank sampah unit binaan dari Bank Sampah Dhuawar Sejahtera sama dalam proses bagi hasil penjualan yakni 10% : 90% artinya hasil total penjualan sampah akan dikurangi 10% untuk kas operasional bank sampah. Hasil penjualan sampah setelah dikurangi 10% selanjutya ditabung dan akan dibagi setiap menjelang hari raya idul fitri dan setiap pembayaran pajak bumi dan bangunan. (s-od)

image
Sendangsari